Lebaran telah usai, arus balik pun mulai berkurang dari waktu ke waktu. Saatnya kembali menjalani rutinitas hari ini dan berikutnya dengan semangat. Seperti tahun-tahun sebelumnya, saya juga ikut mudik ke tempat simbah yang ada di daerah Ceper, Klaten. Memang selalu terasa istimewa karena dihiasi dengan tradisi sungkeman, makan-makan kue lebaran, bagi-bagi rejeki untuk ponakan dan berbagai canda tawa yang selalu menghiasi rumah simbah.
1. Midnight Sale di Pusat Perbelanjaan, Menggiurkan?
Hayo, siapa yang kemarin tak ikut beli baju baru? Kebanyakan masyarakat kita, saat menjelang lebaran apalagi jika THR sudah di tangan, ehhmm semua isi toko seakan ingin dibabat habis. Tak peduli betapa perjuangan menguasai tempat belanja sangatlah besar karena pastinya setiap sudut toko sudah dikerumuni ribuan manusia. Apalagi tulisan diskon terpampang disana-sini hingga acara midnight sale yang menawarkan banyak produk menggiurkan, yakin Anda tak tertarik? Hihihi....
2. Jalanan Macet Total , Pilih Waktu Terbaik untuk Mudik
Tunjuk jari deh siapa yang kemarin tak mencicipi nikmatnya kena macet di jalanan saat menjelang lebaran ataupun saat musim mudik? Nah, ini yang harus diwaspadai ya. Jika setiap tahun Anda rutin melakukan perjalanan mudik, siapkan segala perlengkapan agar perjalanan Anda terasa lebih aman dan nyaman. Dengan media transportasi apapun, asalkan yakin aman, lakukan dengan hati senang dan kondisikan agar badan fit. Kenapa? Karena perjalanan mudik akan sangat melelahkan, mengingat bahwa kemacetan akan terjadi dimanapun Anda melangkah, terutama jalur darat.
Tips mudik aman, sebaiknya Anda menyediakan stok minuman dan beberapa makanan untuk mengisi energi tubuh selama perjalanan. Jangan lupa multivitamin untuk daya tahan tubuh atau jika diperlukan konsumsi obat tertentu (yang tak bikin kantuk jika Anda pengendara) untuk kesehatan Anda. Jangan lupa, bawa barang secukupnya jika mudik menggunakan sepeda motor demi kenyamanan perjalanan. Mudah-mudahan dalam kondisi apapun, tubuh Anda tetap fit dan dapat membawa keluarga Anda ke kampung halaman dengan lancar dan selamat.
3. Posko Kesehatan di Sudut Kota, Recharge Energi Anda
Nah, ini sangat membantu mengembalikan energi Anda selama perjalanan mudik. Apalagi jika mudiknya menggunakan sepeda motor, tentu menguras energi yang sangat besar. Saat perjalanan mudik dari Jogja ke Klaten, saya melihat banyak posko kesehatan yang disponsori oleh Kepolisian Negara, Dinas Kesehatan, Jasa Raharja dan pihak-pihak lain yang ingin berkontribusi meningkatkan kelancaran dan keselamatan para pemudik.
4. Penjual Kuliner Laris Manis Tapi Minim Pesaing
Saya juga merasakan kondisi ini saat libur lebaran. Kebetulan kami baru mudik saat H+1 sehingga masih bisa menikmati riuhnya kota Jogja saat lebaran hari pertama. Nah, menu paten lebaran juga sudah singgah di meja, yaitu sambal goreng dan lontong opor yang menggugah selera. Sejak malam takbiran hingga hari H, kami menikmati hidangan ini dengan lahapnya. Namun setelahnya, rasa-rasanya lidah sudah mulai bosan dengan makanan ini, mungkin karena mengandung santan kental yang lama-lama membuat eneg.
Akhirnya, saya dan suami mulai mengelilingi Jogja untuk cari makan malam. Nah, disitu kami merasakan betapa sulitnya mencari makanan karena ternyata banyak warung atau penjual makanan yang tutup karena mereka pastinya pulang ke kampung halaman masing-masing. “Maem ke Bakso Granat belakang Amplaz, yuk?”, ajak saya ke suami. Setelah dijabanin, eh ternyata tutup. Ke tempat-tempat lainnya juga, 4 tempat langganan juga tutup semua. Ya, akhirnya kami makan di warung bakmi Jawa seadanya. Enak sih, tapi sangat sedikit porsinya. Dah gitu, antrinya banyaknyaaa... ampun.
Nah, bagi para juragan kuliner, ternyata jualan makanan saat hari raya itu menguntungkan lho karena banyak dicari orang. Sekalipun makanan tersedia di rumah, ada kalanya masyarakat mulai bosan dan mencoba cari menu di luar yang lebih ringan. Bagi Anda yang tak mudik, silahkan deh manfaatkan potensi bisnis ini untuk mendapatkan keuntungan yang lebih saat musim libur lebaran karena dijamin jualan Anda laris manis. Hehehe...
5. Stok Makanan Berlimpah, Waspadai Kesehatan
Ini juga tradisi yang tak pernah terlupa. Belanja bahan makanan beberapa troli menjelang lebaran ternyata selain untuk oleh-oleh, juga menjadi stok camilan pajangan di meja ruang tamu. Macamnya banyak, ada kue-kue manis, roti keju, kacang goreng, mete goreng, emping goreng, camilan berminyak lainnya serta berbagai minuman manis yang berkontribusi meningkatkan kadar kalori di tubuh. Apalagi masakan penuh daging, santan dan minyak, bagaimana jadinya jika makanan penuh kolesterol ini kita lahap terus-menerus selama beberapa hari?
Hati-hati lho, orang yang terbiasa menjaga pola makan di hari-hari biasa terkadang melupakan kedisiplinannya itu saat hari raya. Tak hanya kemenangan hati, kemenangan mencicip semua makanan juga sudah jadi tradisi. Hihihi... Perut kenyangpun dipaksa untuk melahap ini itu yang pada akhirnya tetap bisa tertampung. Sadarkah Anda bahwa ini membahayakan kesehatan?
Nah, itulah beberapa fenomena yang saya temui saat menjelang lebaran hingga musim mudik tiba. Tak dapat dipungkiri, setiap moment kebahagiaan bersama keluarga saat lebaran akan menjadi kenangan istimewa bagi Anda yang dapat memaknai ini dengan penuh sukacita. Oh ya, saya dan keluarga ingin mengucapkan selamat Idul Fitri untuk saudara-saudara yang merayakannya. Selamat membuka lembaran baru dengan hati dan semangat yang baru. Tuhan memberkati.
Riana Dewie
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H