Karena tak dapat ditampik bahwa saya pun dulu saat kuliah selalu bermimpi untuk mengikuti acara wisuda bersama orang-orang terkasih dan syukurlah terlaksana.Â
Begitupun dengan adik saya yang baru saja diwisuda beberapa bulan lalu. Kami sekeluarga merasakan kebanggaan dan kebahagiaan yang tiada batas, tak terkecuali pancaran lega dari wajah bapak dan ibu saya. Disitulah saya memahami, ini adalah momen yang memang mereka tunggu-tunggu.Â
Melalui tulisan ini, saya hanya ingin menumpahkan uneg-uneg hati yang selama ini kadang disalahartikan oleh banyak orang tentang arti wisuda, baik oleh mahasiswa ataupun para orang tua.
Ketika seseorang dinyatakan lulus sidang skripsi (pendidikan), dia sudah resmi mendapat gelar baru, sudah hampir memiliki surat tanda kelulusan (memerlukan waktu beberapa hari hingga seluruh dokumen kelulusan jadi) serta sudah bisa melamar pekerjaan sesuai gelar pendidikannya.Â
Tanpa wisuda pun, seseorang dapat melangkah ke babak baru kehidupannya. Sedangkan acara wisuda yang selalu dilaksanakan dengan proses pemindahan tali toga dari kiri ke kanan oleh rektor hanyalah sebuah simbol bahwa wisudawan/wisudawati kini telah masuk di pintu kehidupan yang nyata.
Bukan lagi sekedar makan teori dan hafalan namun ia juga sudah harus siap memanfaatkan potensi dan daya imajinasinya untuk menghasilkan karya seperti yang ia cita-citakan sejak kecil.
Semoga seluruh generasi muda yang saat ini masih kuliah senantiasa memiliki semangat untuk mencapai cita-citanya. Bagi yang bermimpi untuk mengikuti wisuda, semoga lulus dengan nilai memuaskan dan jangan lupa besok selfie cantik pakai toga kebesaran kalian ya. Hehehe...Â
Bagi yang kurang berminat merayakan kelulusan dengan wisuda, tetap semangat ya dan buruan melamar kerja biar segera mendapat gaji bulanan. Hehehe..Â
Maaf ya kalau fotonya isinya narsis semua :D. Oh ya, buat adekku, selamat wisuda ya... Semangat menempuh dunia baru.Â
(Semua foto adalah dokumentasi pribadi)