Mohon tunggu...
Riana Dewie
Riana Dewie Mohon Tunggu... Freelancer - Content Creator

Simple, Faithful dan Candid

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Artikel Utama

Spiderman Makan “Sego Pincuk” di Tugu Jogja  

4 November 2015   11:55 Diperbarui: 19 Oktober 2020   04:29 1459
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambaran tentang petugas kebersihan menyapu trotoar (dok. Riana Dewie)

8. REPLIKA PENSIL RAKSASA YANG TERPELINTIR

Karya : Komroden Haro, Tema : Diagonal Biru

REPLIKA PENSIL RAKSASA YANG TEREPLINTIR (Dok. Riana Dewie)
REPLIKA PENSIL RAKSASA YANG TEREPLINTIR (Dok. Riana Dewie)
Saya sangat takjub dengan penampilan karya yang satu ini. Ya, sangat familiar karena hampir setiap orang pernah menggunakannya. Pensil adalah salah satu alat tulis yang selalu kita gunakan saat masih belajar di sekolah. Dan kini, replika pensil ini terpajang dengan gagah di salah satu titik trotoar di jalan Mangkubumi Jogja namun dalam kondisi terpelintir. Apa maknanya? 

Kromoden Haro sebagai pencipta karya seni ini hanya ingin mencurahkan isi hatinya, dimana ia dan banyak orang lainnya saat ini merasa sedikit kecewa dengan beralihnya kota Jogja sebagai “Kota Pelajar” menjadi “Kota Wisata”. Well, harapannya semoga kedua argumen ini bisa berjalan seimbang, saling melengkapi dan tetap berdiri sebagai simbol kota Jogja selamanya.

9. SEPEDA TEROMPET

Karya : Ichwan Noor, Tema : Sunyi

SEPEDA TEROMPET RAKSASA (Dok. Riana Dewie)
SEPEDA TEROMPET RAKSASA (Dok. Riana Dewie)
Ini juga salah satu karya seni yang terlihat klasik dan menarik. Sepeda onthel dilengkapi dengan terompet raksasa didepannya sukses menarik perhatian para pecinta selfie untuk sejenak menikmati karya indah ini. Konsepnya sederhana dan merakyat, apalagi di zaman dahulu, sepeda onthel merupakan alat transportasi penting bagi semua masyarakat Jogja dan kota-kota lainnya di Indonesia. Tahukah Anda makna dari karya seni ini?

Ichwan Noor, pencipta karya ini ingin mengungkapkan bahwa sepeda dan terompet yang tampak ‘ekstrim’ ini adalah wujud kegelisahan, ironi dan simbol kewaspadaan akan kondisi lingkungan kota yang explosive, dimana sewaktu-waktu dapat meledak. Duarrrrr!!! Jika benar terjadi, efek kehancurannya akan sangat terasa.

***

Itulah beberapa karya seni indah yang terpajang dalam pameran terbuka bertajuk "Antawacana" di sekitar Tugu Jogja. Masih banyak karya lain yang belum sempat saya dokumentasikan karena keterbatasan waktu. Semua karya diatas memang menarik dan mengandung makna yang sangat mudah untuk dipahami dan direfleksikan dalam kehidupan kita sehari-hari. 

Yuk masyarakat Jogja, bersama-sama kita bangun kota tercinta ini dengan tindakan perubahan untuk memajukan lingkungan, kehidupan sosial, kesehatan, fasilitas publik, tata kota dan berbagai ide kreatif agar Jogja makin istimewa.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun