Mohon tunggu...
Riana Dewie
Riana Dewie Mohon Tunggu... Freelancer - Content Creator

Simple, Faithful dan Candid

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup Artikel Utama

5 Tipe Karyawan dan Bos yang Menghambat Kinerja Perusahaan  

27 Juli 2015   13:40 Diperbarui: 27 Juli 2015   13:40 4542
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

2. Karyawan yang suka ‘cari muka’ di depan bos

Anda memiliki rekan sekantor dengan tipe ini? Berhati-hatilah menyikapinya. Jangan melulu Anda berpikir negatif terhadap orang ini karena bisa jadi ia cari muka karena memang kinerjanya bagus, diapresiasi bos serta mampu menunjukkan prestasi terbaik di kantor. Namun di sisi lain, memang ada karyawan model ini yang tujuannya hanya untuk menunjukkan ‘inilah aku’. Ia hobi membanggakan diri sendiri walaupun pada kenyataanya belum ada prestasi bagus yang ia tunjukkan.

Menghadapi rekan sekantor seperti ini sebaiknya dilawan dengan menunjukkan prestasi Anda. Buatlah bos mengagumi kinerja Anda bukan karena Anda yang pamer, namun karena fakta yang terjadi. Biasanya orang yang suka cari muka ini tak terlalu disukai oleh rekan-rekannya karena secara tak langsung menunjukkan sisi sombong dan merasa ‘paling baik’ di antara lainnya.

3. Karyawan yang suka Menunda Pekerjaan

Menunda pekerjaan? Ya, inilah karakter yang sangat umum dan normal dialami oleh banyak karyawan kantoran. Jika menunda pekerjaan lantaran Anda sedang sakit atau mengerjakan hal darurat lainnya sih sangat bisa dimaklumi. Namun jika menunda pekerjaan lantaran sifat malas yang terjadi terus-menerus, ini tentu menjadi penyakit bagi masa depan Anda. Ingatlah, malas dapat menghambat kehadiran rezeki Anda. Oleh karenanya, sekalipun Anda duduk di kursi kerja di mana di dalamnya telah terjangkit virus kemalasan, antisipasi segera kondisi ini dengan visi dan misi awal Anda bekerja di perusahaan ini. Bukankah Anda bekerja untuk mencari uang, untuk bisa beli ini itu, untuk membahagiakan suami/istri, untuk memenuhi kebutuhan anak, untuk membantu orang tua, untuk menabung, untuk punya rumah mewah dst?

Oleh karenanya, hapus kemalasan Anda dengan berbagai cita-cita bahagia Anda di masa depan. Ingatkan juga orang-orang disekitar Anda yang masih hobi menunda pekerjaan agar lebih serius bekerja karena hasilnya bukan hanya untuk perusahaan, namun utamanya adalah untuk kehidupan kita sendiri.

4. Pemimpin yang ‘’Super Bossy

Pernah bertemu dengan tipe pemimpin bossy? Nah ini mungkin bagi karyawan akan sangat menyebalkan karena dipastikan dalam bekerja akan dipenuhi dengan perintah dan tekanan dari bos. Apalagi Bos Anda ini bukanlah pemilik perusahaan atau sang owner, akan semakin menambah dendam bagi para karyawan di bawahnya. Hehehe.. Pada dasarnya, bos yang suka memerintah bawahan adalah kondisi wajar dari setiap perusahaan karena kesibukannya adalah mengelola perusahaan di mana salah satunya adalah mendelegasikan pekerjaan kepada bawahannya. Namun sangat disayangkan jika si bos ini suka memerintah namun apa yang ia perintahkan adalah hal yang sulit dilakukan bahkan melanggar etika. Lebih menyebalkan lagi jika ia memerintah dengan bumbu, “Pokoknya harus bisa, bagaimanapun caranya..!!!” tanpa memberikan gambaran solusi atau peta penyelesaian yang harus dilakukan, tanpa memahami beratnya tanggung jawab karyawannya.  

Ini tentu akan menjadi tekanan bagi bawahan. Oleh karenanya, jika hal ini terjadi pada Anda atau rekan-rekan seprofesi Anda, buatlah peta pekerjaan yang akan Anda lakukan setelah menerima perintah. Garis bawahi kendala/hambatan yang Anda temukan saat penyelesaian dan informasikan hal ini kepada bos Anda dalam sebuah rapat ataupun pembicaraan pribadi. Mudah-mudahan ini bisa menjadi jalan tengah yang akan meringankan pekerjaan Anda karena bos Anda akan tahu bahwa Anda bekerja sesuai prosedur. Dan harapannya bos Anda pun dapat mengurangi ego ‘bossy-nya’ di masa mendatang.

5. Pemimpin yang Kurang Perhatian dengan Hak Karyawan

Di Indonesia, masih banyak perusahaan yang kurang memperhatikan hak karyawan. Coba Anda bayangkan, teman Anda bekerja di perusahaan dengan jam kerja lebih pendek, gaji lebih besar, dengan hari libur lebih banyak, dengan tunjangan lebih besar, dengan pemberian asuransi kesehatan lebih bagus, dengan bonus yang lebih besar dst. Namun Anda, yang bekerja di area sama namun beda perusahaan, memiliki penghasilan yang lebih rendah dan kebijakan lainnya yang kurang menguntungkan sebagai karyawan. Bagaimana perasaan Anda sebagai karyawan? Pasti cemburu, iri, sedih, kecewa dst.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun