(ini sangat menjelaskan bahwa Anda adalah anak yang sulit diatur dan cenderung berani melawan orang tua. Publik tidak akan bersimpati dengan Anda).
- “…Aku akan terus sabar menerima kamu. Tuhan Maha Tahu. Aku sudah terlanjur berjanji untuk menjadi pendampingmu selamanya, apapun yang kamu lakukan...”
(ini sudah pasti Anda curhat tentang suami/istri Anda, publik jadi tahu kalau Anda sedang bermasalah dengan pasangan).
Itu adalah contoh sederhana yang sering kita temui di sosial media. Curhat itu boleh, namun silahkan cari tema curhat yang lebih aman & tidak menimbulkan tanda tanya oleh teman-teman sosmed kita. Jagalah segala tindakan kita agar teman di sosmed pun merasa nyaman, senang bahkan termotivasi dengan berbagai status kita yang bermanfaat.
2. Sengaja Merendahkan Orang/pihak Lain
Hal ini juga sering menjadi masalah di sosial media. Banyak orang yang tak suka kepada orang lain justru dilontarkan di publik dengan kata-kata sindiran yang terkadang terlihat ‘kurang beretika’. Hal ini justru dapat merugikan diri sendiri; bukan sanjungan yang di dapat namun justru bully-an yang akan kita terima atas sikap kita di sosial media. Bahkan jika apes, kita pun bisa dibawa ke meja hukum ketika masyarakat sudah menganggap bahwa status/tindakan kita tidak dapat ditoleransi lagi karena berniat merendahkan orang/pihak lain.
Contoh status yang pernah beredar di sosial media yang niatnya merendahkan pihak lain :
Banyak pula kasus lain yang harus Anda hindari agar tidak menimbulkan kebencian sesama pengguna sosial media, misalnya saat kemarin musim pilpres. Banyak nitizen yang akhirnya di delete dari pertemanan hanya karena sering update capres pilihannya atau sengaja merendahkan capres lawan untuk mendapat simpati. Ini adalah persaingan yang sudah ‘tidak sehat’ lagi. Oleh karenanya, dalam bertingkah laku di sosial media, sebaiknya kita mencari teman, bukan lawan.
3. Upload Foto Tak Beretika/ Tak Manusiawi