Waktu pun terus berjalan. Dan keindahan sunset saat itu dengan terpaksa tidak dapat kami saksikan karena tertutup awan mendung. Yaaaahhh, kami sedikit kecewa dengan ketidakberuntungan ini. Namun tak lama setelah itu, kecewa kami ini tertutupi dengan sunyinya alam menjelang maghrib. Terlihat bahwa para pengunjung Embung Nglanggeran mulai meninggalkan lokasi satu per satu karena memang suasana semakin gelap. Kami saat itu masih saja narsis berfoto, seakan tak rela meninggalkan tempat itu secepatnya. Saat mulai gelap, lampu kecil yang mengelilingi embung tersebut dihidupkan. Dan apa yang terjadi? Wow indah sekali, sangat romantis.
Gara-gara lampu hias tersebut, saya pribadi membayangkan segala hal yang serba romantis. Romantic dinner di malam hari, yang dihiasi dengan lampu minimalis dan lilin serta didukung dengan alam terbuka yang sejuk diatas gunung. Namun sayangnya tidak ada romantic dinner saat itu. Hahaha…..
Namun kami benar-benar sangat menikmati suasana itu hingga lupa bahwa jam sudah menunjukkan pukul 18.00. Ya, jam segitu masih berada diatas gunung. Sungguh menakjubkan. Akhirnya kami berniat meninggalkan lokasi tersebut setelah ada siaran dari petugas yang menghimbau agar para pengunjung mengosongkan lokasi karena tempat wisata ini ditutup pukul 18.00. Kami pun baru menyadari bahwa hanya kami ber-empat yang masih ada disana. Dengan berat hati, kami melangkah turun untuk melanjutkan perjalanan pulang.
---
‘RUTE’ MENUJU KE GUNUNG PURBA
Untuk mempermudah perjalanan wisata ke Gunung Purba dan Embung Nglanggeran, berikut rutenya :
Rute Lokasi Embung Nglanggeran dari Jogja (Barat):
Jogja - Jalan Wonosari - Piyungan - Bukit Hargodumilah atau “Bukit Bintang” - Perempatan Timur Radio GCD FM Patuk ke kiri - Desa Ngoro-Oro (banyak terdapat tower - menara relay atau transmisi stasiun TV) - Pertigaan setelah UPT Puskesmas Patuk II ke kanan – Desa Nglanggeran (Lokasi Gunung Purba).
Rute Lokasi Embung Kebun Nglanggeran dari Wonosari (Timur):
Wonosari - Bundaran Siyono - Tugu Batas Kota Wonosari - Lanud TNI AU Gading - Rest Area Bunder - Pertigaan Sambi Pitu – ambil ke arah Desa Bobung (kerajinan topeng) – jalan 3km dengan jalan mulus dengan melewati tanjakan agak tinggi – Lokasi Gunung Purba.
Berikut petanya :
Kesan kami adalah merasa sangat puas dengan perjalanan wisata dalam 1 hari itu. Dengan tiket masuk murah meriah, yaitu hanya Rp.3.000,-, kami bisa menjelajah wisata alam yang sangat eksotik dan mengagumkan. Mulai dari pendakian berat di gunung purba namun dapat menikmati view alam semesta dengan sangat indahnya di atas gunung lalu dilanjut dengan menikmati beningnya air di Embung Nglanggeran yang mendadak romantis saat menjelang malam. Pengalaman ini semakin menyadarkan saya secara pribadi bahwa Tuhan memang Maha Besar, menciptakan alam Indonesia dengan begitu indah dan istimewa. Pesan untuk teman-teman, mari jaga kelestarian lingkungan kita agar selalu harmonis dengan kehidupan manusia. Jangan pernah kotori alam, jangan menebang hutan sembarangan atau membunuh binatang yang dilindungi hanya untuk kepentingan pribadi. Jagalah mereka semua. Mereka juga makhluk hidup yang perlu dirawat dan dilestarikan. Jika semua makhluk dapat hidup berdampingan, tentu saja hidup manusia juga tidak akan terancam dan Tuhan akan memberikan anugerah kemakmuran yang lebih kepada kita semua.
Demikian cerita perjalanan wisata kami di Gunung Purba dan Embung Nglanggeran yang sangat menyenangkan. Saya yakin cerita perjalanan wisata Anda tak kalah menariknya. Buktikan kebanggaan kita pada indahnya WISATA INDONESIA :)
Terimakasih, Semoga Bermanfaat :)
Riana Dewie
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H