Dan misal saya bertanya pada diri sendiri tentang cita-citaku dimasa mendatang:
What is your purpose become a Leader of Indonesia?
Apa tujuanmu menjadi pemimpin negeri Indonesia?
Jawaban:
Tujuanku adalah untuk membangun peradaban Bangsa dan Negara yang Allah Ridai.
How is the method?
Bagaimana caranya?
Saya melakukannya terlebih dahulu dengan visi saya sebagai Wakil Presiden RI yang ke-14 tidak langsung menjadi Presiden RI yang Ke-8, menimbang saya belum mengetahui benar Peta Permasalahan yang dihadapi Bangsa dan Negara. Setelah saya memahami situasi dan kondisi negara dan bangsa secara utuh. Barulah saya menjadi Sang Pemimpin Bangsa dan Negeri Indonesia dengan terus memberikan pelayanan dan kasih tulus untuk Rakyat dan Negara. Sekalipun saya tidak memakan uang rakyat untuk berkehidupan, melainkan karena cinta tulus rakyat dan negara untuk perjuangan saya melalui pemberian-pemberiannya demi kebutuhan jasmani rohani saya.
Why do you do that?
Mengapa kamu melakukannya?
Untuk kebahagiaan, kesejahteraan dan keselamatan bangsa dan negaraku tercinta selama-lamanya.
Itulah "The Big Why" milik saya yang senantiasa kuperjuangkan apa pun profesi yang saya miliki, walau memang saya minim penghasilan atau bahkan pernah beberapa kali tak mendapatkan sama sekali pada periode tertentu karenanya. Namun semua demi terwujudnya "The Big Why" diriku untuk sahabat Kompasianer dan Pembaca semua yang kuperjuangkan. Saya tetap bersyukur masih dapat terus dan tetap menulis di Kompasiana.
Kembali pada kata "Why?"
Karena ketulusan adalah kekuatan terbesar saya untuk merealisasikan impian saya untuk membangun peradaban bangsa dan Negeri yang Allah Ridai, yang dimasa sekarang adalah melalui tulisan-tulisan saya di Kompasiana dan beberapa buku yang tercetak untuk didermakan kepada masyarakat tanpa memperoleh imbalan. Dan dimasa mendatang adalah melalui kontribusi pelayanan dan kasih saya sebagai sang Pemimpin Nusa dan Bangsa Indonesia.
Sebagaimana yang ditulis Kompasianer Senior saya Bapak Hilman Fajrian, konsep Why - How - What didasari oleh konsep dari Ajaran Islam yakni: "Innamal A'Malu Binniyat" yang artinya "sesungguhnya segala perbuatan itu tergantung pada niatnya".