5. Dan Derajat yang memberikan pengaruh positif lainnya (seperti hubungan Kekeluargaan dan Persahabatan saling percaya), yang mungkin sahabat Kompasianer dan Pembaca bisa menambahkan di kolom komentar.
Dengan pengakuan yang dimilikinya, maka sugesti menguatkan (buff) dan menghancurkan (debuff) yang ia tanamkan sangat efektif dan cepat dirasakan dampaknya. Seakan ada otoritas tinggi dimata yang terkena pengaruh sugesti karena dia benar-benar meyakini apa ucapan atau tulisan yang mempengaruhi alam bawah sadar pikirannya.
Contoh Buff dan Debuff dalam Kehidupan Real
Buff
Mungkin sahabat pernah mendengar kisah Almarhum Gus Dur berkata pada Pakde Jokowi yang menyatakan (dikutip dari nasional.okezone.com dengan judul berita: Saat Gus Dur Sebut Jokowi Layak Jadi Presiden pada Tahun 2006):
"Bahwa Jokowi nanti juga bisa jadi presiden karena kriteria syaratnya telah terpenuhi."
Karena sugesti menguatkan tersebutlah Pakde Jokowi benar-benar menjadi Presiden saat ini. Dalam pandangan saya, Pakde mengamini (yakin) atas apa yang diucapkan Almarhum Gus Dur.
Contoh lain memberikan sugesti menguatkan yang efektif, adalah ucapan yang menguatkan dari kedua orang tua kepada anak tercintanya, seperti "Anak saleh terima kasih sudah membantu mama dan papa." Sehingga sang anak yang meyakini harapan kedua orangtuanya, dan benar-benar menjadi anak saleh di masa kini. Karena selalu dibesarkan dengan kata-kata menguatkan dari sejak kecil oleh kedua orang tuanya.
Debuff
Dan untuk Sugesti menghancurkan, ini hanya boleh diberikan kepada Musuh Allah yang berniat menghancurkan Ajaran-Nya.
Sejak saat itu Umayyah overthinking, dan pada akhirnya tersugesti dengan ucapan Nabi. Dan realitas kematian terbunuhnya Umayyah sudah ditulis dalam sejarah.