"The Power of Word can Change the Word." Itulah salah satu quotes yang saya yakini setelah menonton film Negeri 5 Menara.
Mengaji Al-Qur'an adalah kewajiban bagi umat Islam. Karena Al-Qur'an adalah mukjizat yang diberikan Allah kepada Muhammad Saw.
Sebagaimana Rumusan hidup:
Pikiran membentuk Kata, Kata membentuk Tindakan, Tindakan membentuk Kebiasaan, Kebiasaan membentuk Karakter, Karakter membentuk Nasib. Jadi Nasib umat Islam dapat dipengaruhi oleh Firman Allah dalam Al-Qur'an yang selalu dibaca dan diyakini kebenarannya.
Setiap Firman Allah dalam Al-Qur'an adalah kebenaran mutlak. Dan kebenaran mutlak tentu adalah realitas yang tak terbantahkan. Maka dengan mewujudkannya semakin cepat dan semakin dirasakan kebermanfaatannya, Umat Islam wajib membacanya dan meyakininya sepenuh hati.
Apabila Ayat-ayat Al-Qur'an dibaca dan diyakini. Maka pastilah apa yang tertulis dalam Al-Qur'an itu menjadi realitas yang dirasakan umat manusia di alam dunia.
Contoh Membaca dan Meyakini Surah An-Nasr
Semisal saya mengaji dan meyakini surah An-Nasr:
Ayat pertama menggambarkan, jika kita selalu membacanya dan meyakininya. Niscaya pertolongan Allah nyata hadir di muka bumi dan kemenangan diraih Allah beserta Umat Islam yang menjadi hamba-hamba-Nya. Seperti apa?
Mari kita lihat peperangan aktual terkini yang berkecamuk di Wilayah Eropa Timur dan Kini Afrika. Apabila Allah memberikan pertolonganNya pada masyarakat Eropa Timur dan Afrika sehingga kemenangan diraihNya dan orang-orang semuanya selamat tanpa ada satupun yang dirugikan. Maka hal demikian akan membuat mayoritas masyarakat Eropa Timur dan Afrika yang diselamatkan Allah, tidak termasuk golongan yang memerangi umat Islam dalam peperangan melawan Dajjal (Malhamah Al-Kubra).
Ayat kedua menggambarkan, menerangkan suatu masa, karena pertolongan dan kemenangan Allah itu nyata adanya. Maka pastilah orang-orang berbondong-bondong menjadi pemeluk Ajaran Islam yang dibawakan Muhammad Saw. Karena hanya melalui ketaatan menjalankan ajaran Islamlah, kita selamat dari marabahaya hari Kiamat.
Ayat ketiga menggambarkan, Allah memberikan kesempatan pada seluruh umat Manusia untuk berubah dan memohon ampun kepada Allah. Selama matahari belum terbit dari arah sebaliknya. Maka pintu lebar untuk bertobat agar merubah diri menjadi kepribadian yang lebih baik lagi, masih dapat kita raih seksama.
Membaca dan Meyakini Juz Amma dan Menamatkan Bacaan Al-Qur'an
Nah, begitu pula dengan rajin membaca Juz Amma setiap setelah salat magrib, ini adalah amalan yang luar biasa yang kelak dapat kita rasakan dampak positifnya. Serta menamatkan bacaan Al-Qur'an dengan penuh keyakinan itu tentu jauh lebih baik sebagai bekal kita kelak di hari Kiamat.
Setiap ayat dan surat dalam Al-Qur'an mengandung kekuatan makna tersendiri. Jika kita paham hikmah dan ilmu didalam ayat ayat Al-Qur'an, maka kebenaran realitas yang tertulis dalam Al-Qur'an kelak kita rasakan di alam dunia ini hingga alam akhirat.
Sebagai Wasana Kata
Maka jadikanlah membaca Al-Qur'an sebagai bentuk rasa cinta kita kepada Allah dan Rasul-RasulNya. Tetap semangat memulai aktivitas ataupun mengakhiri aktivitas dengan membaca Al-Qur'an. Niscaya berkah dunia akhirat.
Amin Yra.
Cimahi, 6 Mei 2023.
Aa Rian untuk Kompasiana dan Warganya.
