Frame of Mind apa yang anda gunakan untuk memaknai gambar diatas?
Kalau saya memaknainya dengan Frame of Caution. Saya memaknai gambar diatas, sang bos kerja yang mewanti-wanti pegawainya untuk berhati-hati saat bekerja agar tidak mengulang kesalahan yang sama karena bisa merugikan perusahaan.
Apakah Frame of Caution yang saya gunakan memberikan manfaat untuk pandangan kita saat memaknai gambar tersebut?
Baik kita ke contoh berikutnya. Mari kita simak sebuah kalimat.
"Sahabat saya terlalu perhatian kepada saya, hingga membuat saya merasa kurang nyaman."
Bagaimana kita menyikapi kalimat diatas? Dan Frame of Mind apa yang layak kita gunakan?
Kalau saya menggunakan Frame of Helping. Dan menjawab kalimat diatas dengan ucapan.
"Mungkin saja dia itu ingin menolongmu, walaupun momentum yang terjadi kurang pas saja, kau perlu memberinya pengertian bahwa kau merasakan ketidaknyamanan, ungkapkan saja dengan jujur padanya. Semoga perhatian yang dia berikan jadi tidak terlalu berlebihan seperti yang kamu rasakan sebelumnya. Persahabatan bukan untuk dipendam, tapi saling terbuka untuk menimbulkan kesepahaman dalam komunikasi."
Teknik Reframing yang tepat, tentu akan berdampak menguatkan kualitas hidup kita. Salah Framing, bisa berdampak menyalahartikan kejadian yang berdampak merugikan hidup kita kedepannya. Seperti contoh berikut.
Seorang mengartikan kejadian masa lampau yang menyebabkan dirinya terkena tegangan listrik tinggi karena kecerobohannya. Dia memaknai listrik sebagai sesuatu yang wajib dihindari. Tentu ini merugikan baginya, menyebabkan ia selalu menghindar jika mendapat hal-hal yang berkaitan dengan listrik. Padahal hal ini bisa diatasi dengan mencoba memaknai peristiwa dimasa lampau karena kurangnya kehati-hatian yang dilakukan diri, dan memperbaiki diri agar mempersiapkan diri secara matang jika mendapat hal-hal yang berkaitan dengan listrik.