Ya...
Inilah dampak final dari penggunaan Teknologi Energi Bendawi. Yakni...
PEPERANGAN!
Apakah kita sekarang akan mengulangi hal mengerikan tersebut ketiga kalinya?
Tentu Bangsa ini mesti kompak segera memulai konversi energi secara bertahap dan mengalami masa transisi Energi untuk mengantisipasi kesalahan era dunia sebelumnya, yakni dengan penggunaan teknologi Energi Humanis.
Energi Humanis dapat secara tersirat ditemukan di berbagai kitab suci umat beragama, terutama dari bangsa Ketimuran.
Energi Humanis dapat diaktivasi dengan kombinasi antara tahan nafas hidung dan mulut dengan menekan titik dibawah pusar dengan jarak dua jari atau disebut titik kundalini, dipadukan dengan mengingat dan menyebut Nama Suci Tuhan diucapkan dalam hati, serta dikombinasikan dengan gerakan jurus yang diajarkan oleh perguruan yang sudah menguasai ilmu ini sesuai referensi yang dimiliki perguruan tersebut.
Aktivasi Energi yang saya temukan saat belajar di Perguruan ORP Mahatma (Olahraga Pernafasan Maju Sehat Bersama) selama 6 tahun adalah sebagai berikut:
Tingkat Dasar
Menguasai 10 Jurus Dasar dan penguasaan tahan nafas hidung, mulut dan titik kundalini yang tepat, serta melakukan gerakan dan tahan nafas tersebut dengan konsentrasi berdzikir (Mengingat Nama Suci Allah) dengan penuh konsentrasi. Sehingga setelah mengaplikasikan kegiatan senam diatas (perpaduan Jurus, Nafas, Dzikir) sang olahragawan akan mendapatkan energi positif dahsyat yang membuat daya tahan tubuh semakin baik, organ tubuh semakin sehat, terhindar dari segala macam penyakit, bahkan dapat menjadi media penyembuhan dari segala penyakit yang diderita.
Tingkat Keras
Menguasai 5 Jurus Keras. Manfaatnya tubuh dapat mematahkan besi dragon R1, saat dibenturkan kepada tangan, paha, lengan, punggung, dada dan perut. Dengan kekuatan fisik inilah olahragawan dapat terhindar dari bahaya maut benturan keras pada tubuh secara otomatis dan refleks, apabila Jurus keras selalu dilatih dengan frekuensi latihan yang konsisten (minimal seminggu 2 kali latihan).
Dibawah adalah saya saat masih menjadi Anggota ORP Mahatma, memperagakan ketahanan fisik dari serangan benda keras.