Mohon tunggu...
INDRIAN SAFKA FAUZI (Aa Rian)
INDRIAN SAFKA FAUZI (Aa Rian) Mohon Tunggu... Penulis - Sang pemerhati abadi. Pemimpin bagi dirinya sendiri.

Hamba Allah dan Umat Muhammad Saw. 🌏 Semakin besar harapan kepada Allah melebihi harapan kepada makhluk-Nya, semakin besar pula potensi dan kekuatan yang kita miliki 🌏 Link Akun Pertama: https://www.kompasiana.com/integrityrian 🌏 Surel: indsafka@gmail.com 🌏

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Prasangka Buruk dan Dampaknya

16 November 2022   05:30 Diperbarui: 16 November 2022   05:33 188
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Hai sahabat Pembaca!

Bagaimana rasanya mendapat prasangka buruk dari teman dan saudara sendiri?

Hmm...

Rasanya seperti ingin krenyes-krenyes pipi tembemnya! Iya gak?

Prasangka buruk dapat terjadi... Apabila energi negatif yang berkarakteristik setan menguasai pikiran kita.

Akibatnya kita mendapati pemikiran negatif yang penuh bisikan dalam pikiran kita, yang menuju arah keputusasaan, dan ini bisa menjadi penyebab gejala depresi.

Lantas...

Apa sih dampaknya dari Prasangka Buruk secara sosial dan kesehatan?

Secara sosial, ia bisa berdampak pada kerenggangan ikatan persaudaraan dan kekeluargaan. Terjadi reaksi dosa yang menjadi penyebab pertengkaran. Menimbulkan fitnah. Bahkan bisa memicu aksi kriminal seperti kekerasan hingga pembunuhan.

Sebagai contoh:

Seorang tak terima dituduh seorang yang berbuat buruk. Lalu yang dituduh overthinking, dan merasa terhinakan oleh pemikiran negatifnya. Akhirnya terjadi pembenaran agar ia melakukan tindak kekerasan kepada sang penuduh yang berprasangka buruk pada dirinya.

Jika dalam skala besar. Prasangka buruk juga bisa memicu peperangan dan konflik antar negara. Yang membuat kedua belah pihak menderita dalam jangka waktu yang panjang. Menang jadi arang, lah yang kalah jadi abu.

Wiih... ngeri-ngeri.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun