Hai sahabat Pembaca!
Bagaimana rasanya mendapat prasangka buruk dari teman dan saudara sendiri?
Hmm...
Rasanya seperti ingin krenyes-krenyes pipi tembemnya! Iya gak?
Prasangka buruk dapat terjadi... Apabila energi negatif yang berkarakteristik setan menguasai pikiran kita.
Akibatnya kita mendapati pemikiran negatif yang penuh bisikan dalam pikiran kita, yang menuju arah keputusasaan, dan ini bisa menjadi penyebab gejala depresi.
Lantas...
Apa sih dampaknya dari Prasangka Buruk secara sosial dan kesehatan?
Secara sosial, ia bisa berdampak pada kerenggangan ikatan persaudaraan dan kekeluargaan. Terjadi reaksi dosa yang menjadi penyebab pertengkaran. Menimbulkan fitnah. Bahkan bisa memicu aksi kriminal seperti kekerasan hingga pembunuhan.
Sebagai contoh:
Seorang tak terima dituduh seorang yang berbuat buruk. Lalu yang dituduh overthinking, dan merasa terhinakan oleh pemikiran negatifnya. Akhirnya terjadi pembenaran agar ia melakukan tindak kekerasan kepada sang penuduh yang berprasangka buruk pada dirinya.
Jika dalam skala besar. Prasangka buruk juga bisa memicu peperangan dan konflik antar negara. Yang membuat kedua belah pihak menderita dalam jangka waktu yang panjang. Menang jadi arang, lah yang kalah jadi abu.
Wiih... ngeri-ngeri.
Nah kalau kepada kesehatan?
Apa jangan-jangan virus Covid Nineteen itu...
Adalah reaksi dosa atas prasangka buruk kolektif masyarakat dunia?
Mari kita renungkan seksama.
Terima kasih sudah membaca!
Salam mantap!
Tertanda.
Rian (Indrian Safka Fauzi)
Cimahi, 16 November 2022.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H