Mohon tunggu...
INDRIAN SAFKA FAUZI (Aa Rian)
INDRIAN SAFKA FAUZI (Aa Rian) Mohon Tunggu... Penulis - Sang pemerhati abadi. Pemimpin bagi dirinya sendiri.

Hamba Allah dan Umat Muhammad Saw. 🌏 Semakin besar harapan kepada Allah melebihi harapan kepada makhluk-Nya, semakin besar pula potensi dan kekuatan yang kita miliki 🌏 Link Akun Pertama: https://www.kompasiana.com/integrityrian 🌏 Surel: indsafka@gmail.com 🌏

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Kritik di Hari Uang RI: Tidak akan Tercipta Kesejahteraan Jika Segala Sesuatu Diukur dengan Uang!

30 Oktober 2022   15:00 Diperbarui: 30 Oktober 2022   16:05 330
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Demo Kenaikan Harga Kacang Kedelai (megapolitan.kompas.com - M Chaerul Halim)

Apakah saatnya kita bertransformasi menuju sistem People-Oriented yang mana masyarakat dan negeri sama-sama bahu membahu memenuhi kebutuhan hidup seluruhnya dengan penuh gotong royong tanpa ada diskriminasi apapun?

Dengan sistem People-Oriented, maka dibagilah tugas penyedia bahan baku utama, pengolah bahan baku menjadi produk, distributor, penyedia suplai produk dan bahan baku, semua berfokus untuk kesejahteraan seluruh, dengan memperhatikan kebutuhan pokok masyarakat agar bisa bertahan hidup, baik secara sandang, pangan dan papan yang paling terutama. Sistem ini berlaku jika Bangsa dan Negeri ini tidak bergantung pada sumber daya dari negeri diluar kita.

Maka pada kondisi di atas, negara bertanggungjawab atas kebutuhan sandang, pangan dan papan masyarakat secara adil merata. Juga Negara wajib memfasilitasi masyarakat untuk dapat melakukan kegiatan produktif dalam rangka memenuhi kebutuhan seluruh kehidupan bermasyarakat dan bernegara, tanpa menggunakan alat tukar uang. Semua berjuang secara mutualisme saling memenuhi kebutuhan hidup dengan produk dan jasa yang MEMANUSIAKAN.

Atau kita tetap mempertahankan sistem Money-Oriented yang membuat hari demi hari dipenuhi jeritan kemiskinan, turunnya produktivitas, produk dan jasa yang berpotensi menimbulkan kecurangan kepada pelanggan hanya demi keuntungan finansial dan ketidakseimbangan sendi-sendi kehidupan bermasyarakat karena semakin lebar jurang pemisah antara si Kaya dan si Miskin?

Semua dikembalikan kepada kesadaran masyarakat masing-masing. Karena yang merasakan kenyamanan dari sebuah sistem yang ditawarkan negeri, yaitu masyarakat itu sendiri.

Ingat!

Perubahan zaman tak akan terelakan. Kesadaran kolektif masyarakat yang meyakini uang dan emas itu berharga, kelak meredup.

Tertanda.
Rian.
Cimahi, 30 Oktober 2022.

Indrian Safka Fauzi untuk Kompasiana.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun