Mohon tunggu...
Ria Mi
Ria Mi Mohon Tunggu... Guru - Menulis memotivasi diri

Guru

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | Kehilangan

24 April 2021   20:12 Diperbarui: 24 April 2021   20:18 220
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bang, meski dengan ngilu aku harus belajar tabah dari ginjalmu

Sepuluh tahun dalam nyeri tapi bibirmu selalu kau latih tidak mengucap keluh

Kau rajut sunyi bersama rangkaian kata

Aku kehilangan tubuhmu, lalu aku menemukan makna di balik suratan kata, dalam lembar-lembar berita. Yang mengisahkan kegigihanmu

Usiamu telah ditutup, menuju perjalanan abadi

Dan sunyimu jadi tempat menyepi membaca diri

Bukit Nuris, April 2021

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun