Mohon tunggu...
Ria Mi
Ria Mi Mohon Tunggu... Guru - Menulis memotivasi diri

Guru

Selanjutnya

Tutup

Ramadan

[Kisah Humor] Incip-incip

12 Mei 2020   21:21 Diperbarui: 12 Mei 2020   21:31 510
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Masih tentang incip mengincip. Kalau ini aku puasa. Aku tak boleh incip. Masak mendol.  Kuperkirakan pas ah. Setelah bumbu mendol kuhaluskan kugerus bersama tempe. Eh di tengah-tengah masak jadi ragu, seberapa ya garamnya. Ah kutambahi saja. Mendol kugoreng. Rupanya kuning merekah.

Saat berbuka puasa mendol kusajikan. Tester dulu ah kata anakku. "Wah, asin sekali buk!" kata anakku. " Masak sih, mana saya cobanya." Wah benar asin betul sampai lidahku terasa getir. Walah walah. Bagaimana ini. Akhirnya kusisihkan mendol. Tak ada yang mau makan mendol. Karena tidak kucicipi jadi keasinan.

Yang ini kisah incip-incip yang lebih memalukan. Terjadi di sekolah tahun lalu. Suatu hari temanku bawa contoh kue kering. Ada kue kesukaanku. Yaitu semprit.

Kue manis yang ternuat dari tepung larut ini terasa mak nyes. Aku suka sekali. Ada contohnya ditaruh diplastik satu on an. "Itu buk testernya," kata penjualnya. Oh iya. Kubuka. Kumakan habis satu. Saya heran. Semua temanku melihatku. Akhirnya ada yang tanya. "Loh bu gak puasa ya." "Ih iya puasa."

Aku segera ke kamar mandi. Berkumur. Semua teman tertawa. Aku cuma senyum nyengir dan sedikit malu.

Riami_Kab.Malang

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ramadan Selengkapnya
Lihat Ramadan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun