Mohon tunggu...
Ria Mi
Ria Mi Mohon Tunggu... Guru - Menulis memotivasi diri

Guru

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Apa Kabar, Murid-Muridku?

4 April 2020   20:24 Diperbarui: 4 April 2020   20:51 667
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dok. M.syahrul kelas IX

Belajar di rumah sudah kami lewati mulai pertengahan Maret hingga kini sudah dua minggu lebih. Jujur sebagai guru aku rindu celotehan anak-anak didikku. Meski setiap hari sudah komunikasi lewat WA saat belajar online. 

Selain sebagai guru saya juga sebagai wali kelas. Ih, lucu kadang membaca percakapan anak-anak di group WA kelas IX.

Ada yang setiap hari menanyakan tugas, karena tugas yg diberikan sudah selesai. Ada yang bilang belum bisa mengerjakan. Seperti anjuran mas mentri bahwa anak-anak harus tidak dibebani tugas yang berat-berat maka aku menyesuaikan juga.

Tidak aku tekan anak-anak, kadang konsul pribadi sehari sampai tiga kali pun saya layani. Ternyata ada anak-anak yang merindukan juga belajar di kelas. Juga rindu guru-gurunya. Ada yang curhat nanti unbknya bagaimana, perpisahannya, kalau rekreasi sudah jelas dibatalkan. Aku jelaskan sesuai prosedur edaran pemerintah, juga sekolah.

Setiap hari aku sering bertanya di group, "Bagaimana kabarnya anak-anak? Sehat semua. Jangan lupa cuci tangan dengan langkah sudah diajarkan. Jangan keluyuran yang tidak penting dan melibatkan kerumunan orang. Dan banyak berdoa." Anak-anak ada yang menjawab, "Sehat bu, saya ada kegiatan juga bu di rumah." Yang tidak menjawab di group saya tanyakan temannya.

Wah kalau sudah mendengar celotehannya hati ini lega. Berarti muridku, generasi bangsa sedang dalam keadaan sehat. Apa saja kegiatan anak-anak?

Selain mengerjakan dengan santai tugas tugas sekolah secara periodik, karena di sekolah kami sehari hanya di program 2 pelajaran oleh kurikulum biar gak stres.

Mereka ada yang membantu ibunya bertanam toga di rumah. Memasak, ada yang mengembangkan memelihara burung kesukaannya. Ada juga yang pergi ke wifi, saya sarankan harus mengikuti protokol, jaga jarak, pakai masker, segera pulang bila sudah selesai.

Yang lebih mencengangkan suatu hari saya suruh unggah foto kegiatannya. Ternyata ada yang sangat peduli juga dengan negerinya, masyarakatnya.

Apa yang dilakukan dia bersama pembina dan teman remaja masjid bertugas penyemprotan desinfektan di sekitar kampungnya. Wah seneng rasanya. Ternyata anak didikku ada pula yang peduli juga dengan wabah covid -19 ini.

Apa alasannya? Katanya dia tidak ingin di kampungnya terkena wabah covid. Ia harus segera bertindak. Terharu kan?  Wah masih seumur itu pedulinya masyaallah. Semoga semua bisa tanggap seperti ini. Minimal bisa menjaga diri dan keluarga.

Wah salut, anak-anak ternyata mengisi waktu dengan baik. Semoga kalian memahami bahwa kamu di rumahkan agar kalian tetap sehat sampai wabah ini selesai dan seterusnya.

Tentunya kegiatan baik ini bisa diteruskan, meski nanti wabah ini sudah berakhir. Karena kebiasaan baik yang kamu lakukan selama libur corona ini sangat bermanfaat. Selamat belajar di rumah. Belajar apa saja yang baik-baik, dan diterapkan dalam kehidupan.

Semoga kalian selalu sehat dan jangan bosan berkirim kabar padaku ya anak-anakku. Doaku menyertaimu. Bersabarlah. Lakukanlah kegiatan yang bermanfaat buat diri. Jaga kesehatan semoga kelak kalian  menjadi orang-orang yang sukses aamiin.

Riami
Penulis, dan pengajar di Kabupaten Malang.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun