Mohon tunggu...
Ria Lestari Baso
Ria Lestari Baso Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

Mahasiswa S1 Agribisnis Universitas Brawijaya

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Die

12 April 2013   21:10 Diperbarui: 24 Juni 2015   15:18 349
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Aku kembali mencoba fokus. Sudah berupaya aku melupakan dion. Aku tak mengganggunya lagi, aku mencoba merasakan kebahagiaannya ketikaa ia bersama wanita lain. Dion, terima kasih untuk rasa ini. Aku tak pernah menyesal jatuh cinta padamu. Aku sangat mencintaimu, aku tak bisa marah padamu. Terima kasih untuk status ’ i don’t need your love’, aku membacanya berulang kali. Tapi sekali lagi aku tak menyesal jatuh cinta padamu.

DAZY.

Aku telah memutuskan dinda. Akhirnya dia merasakan apa yang kurasakan dulu. Dan dion pun telah merasakan sakit yang dirasakan die. Aku puas. Semoga kau senang aku melakukan ini die. Dinda, kau harus belajar banyak dari semua perjalanan ini. Aku bukan lelaki bodoh yang ingin terjerembap jatuh untuk kedua kalinya. Dan die, entah kenapa aku melakukan hal senekad ini. Mungkin karena aku benar-benar cinta padamu. Bagiku sekarang, kau yang pertama mebuatku jatuh cinta segila ini.

DAVE.

Dinda kini sendiri, saat yang tepat. Benar saja, dinda sangat memebutuhkan kehadiranku sebagai pendengar. Aku ladeni semua perhatiannya, aku meberi seluruh waktu untuk bersama. Sepertinya ia mulai merasa bahwa aku sungguh lelaki yang baik, lelaki yang rela menunggunya ketika ia bersama pria lain. Dan kini tetap hadir ketika ia sedang terluka. Dinda, aku memang mencintaimu dinda tapi mencintaimu atas nama dion. Entah bagaimana nanti.

DINDA.

Dazy memutuskanku, sial benar lelaki itu. Aku mulai merasakan kehadiran dave yang sangat berarti. Dia yang selalu hadir setelah apapun yang kulakukan padanya. Dia tetap setia. Aku berpikir bahwa dave lah orang tepat, yang kemarin terjadi sudah menunjukkan betapa luarbiasanya dave. Aku memilih dave. Aku sangat terharu atas kesetiaannya menunggu. Aku mulai mencintai dave. Aku merasa menjadi wanita paling beruntung, dicintai oleh dave.

DIE.

Ku dengar dion telah putus, apa ia tahu aku masih menunggunya. Dazy telah berulangkali mengingatkanku bahwa aku harus melupakannya tapi dion tetap saja hidup bahkan semakin hari perasaanku terus tumbuh menjadi lebih besar padanya. Aku menunggumu dion. Tak maukah kau menengokku sebentar saja. Aku masih menunggu mu, datang lah.

DION.

Aku tak ingin kau tunggu die.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun