Aku tak suka berbaris, kalau saja kisah ini terjadi pada masa SD, SMP dan SMA, mungkin aku sudah selalu absen ketika upacara. Kami dipertemukan dalam suasana baris berbaris. Harus ku akui dia lelaki pertama yang membuatku tersenyum saat dia menatapku.
Aku tak suka desember, bulan kisah kami bergejolak hebat, sedih dan bahagia memang satu paket. Aku wanita kelahiran desember yang membenci desember.
Tapi aku suka suara seraknya, senyum dan tawa lepasmu itu seakan nafas kehidupan baru yang begitu menghipnotis hidupku. Kenalkan, namanya dion.
Kami semua saling mengejar. Die, dion, dinda, dave dan dazy adalah sirkulasi manusia yang terus mencari hilir.
DIE.
Hai dinda,
Kau tahu aku tak mungkin tak menyalahkanmu, seegois apapun diriku, kau tetap tak salah.
Ya, sekali lagi aku yang salah dalam cerita ini.
Hanya aku ditemani perasaanku.
Pasanganmu yang begitu ku cintai, kini saatnya kau jaga dia baik-baik,
Jika tak mau aku merebutnya kembali. Maaf, aku hanya bercanda.