Lev Vygotsky: Menurut Vygotsky, perkembangan anak dapat dilihat melalui tiga tahap, yaitu Zona Keterampilan, Zona Proksimitas, dan Zona Aktualisasi. Pada tahap Zona Keterampilan, anak dapat melakukan tugas-tugas yang dieksplorasi dan dipelajari dalam suasana yang aman. Pada tahap Zona Proksimitas, anak dapat berinteraksi dengan orang lain untuk membangun pengetahuan dan keterampilan. Pada tahap Aktualisasi, anak dapat menggunakan keterampilan yang telah dipelajari untuk menyelesaikan tugas-tugas yang lebih kompleks.
Kodrat manusia dalam mewujudkan Pendidikan yang berpihak pada peserta didik dan memerdekakan peserta didik
Mengoptimalkan kurikulum pendidikan. Kurikulum harus relevan dengan kebutuhan peserta didik dan membantu mereka mempersiapkan diri untuk hidup di masa depan. Kurikulum harus memperhatikan kompetensi dan kemampuan unik setiap peserta didik.Â
Membangun budaya belajar yang berbasis pada kepercayaan dan saling menghormati. Peserta didik harus merasa nyaman untuk bertanya, mengemukakan pendapat, dan mengekspresikan diri. Guru harus menjadi role model yang baik dengan menghargai setiap pandangan dan menciptakan ruang untuk diskusi yang positif.Â
Memperkuat keterampilan sosial dan emosional. Pendidikan harus menekankan keterampilan sosial dan emosional, seperti kemampuan berbicara di depan umum, mengontrol emosi, dan bekerja sama dengan orang lain. Hal ini akan membantu peserta didik menjadi pemimpin yang efektif di masa depan.Â
Memberikan akses kepada sumber daya pendidikan. Guru harus memberikan akses kepada sumber daya pendidikan seperti buku, makalah, dan lainnya agar peserta didik dapat mengakses informasi yang relevan dan berkualitas.Â
Mengembangkan keterampilan praktis. Mengajarkan keterampilan praktis melalui proyek-proyek yang berbasis pada konteks nyata akan membantu peserta didik memahami bagaimana dunia nyata bekerja dan mengembangkan keterampilan yang dapat mereka gunakan di masa depan.Â
Mempromosikan pembelajaran yang berkelanjutan. Pendidikan harus mengajarkan cara-cara untuk terus belajar sepanjang hidup, sehingga peserta didik dapat mengeksplorasi minat dan bakat mereka untuk mengembangkan diri.Â
Mengembangkan keterampilan berpikir kritis. Pendidikan harus mengajarkan kemampuan berpikir kritis dan analitis sehingga peserta didik dapat memahami dan menilai informasi dengan akurat dan objektif.Â
Menciptakan lingkungan yang aman dan inklusif. Pendidikan harus menciptakan lingkungan yang aman, inklusif, dan menghargai perbedaan, sehingga peserta didik dapat merasa nyaman dan diterima di ruang belajar. Guru harus menyediakan ruang untuk diskusi dan penyelesaian masalah yang menghargai setiap pandangan.
Â