Mohon tunggu...
Riadilla Zahra
Riadilla Zahra Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswa Bahasa dan Sastra Indonesia

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Menggali Makna dalam Meme Pantun, Inovasi Pantun sebagai Ekspresi Kreatif di Media Sosial

7 Desember 2024   08:08 Diperbarui: 8 Desember 2024   20:02 74
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Konotasi (makna tersirat)

Kalimat "I still read our chats when i miss u" memiliki konotasi tentang kerinduan terhadap seseorang yang mungkin sudah tidak ada lagi dalam kehidupan wanita tersebut. Meme pantun ini menampilkan seorang wanita dengan menatap ponsel dengan ekspresi sendu. Hal ini memiliki makna aktivitas membaca percakapan lama sebagai simbol dari usaha untuk tetap terhubung dengan kenangan, meskipun hubungan mereka telah berakhir. Wanita dalam meme tersebut terlihat seperti tenggelam pikirannya dan sedang dalam kondisi emosional. Meme pantun tersebut menunjukkan kebiasaan manusia yang kerap kembali mengingat masa lalu untuk menghidupkan kembali kenangan yang sudah berlalu.

  1. Mitos

Meme pantun tersebut mengandung mitos tentang bagaimana manusia menghadapi kerinduan di era digital saat ini. Teknologi seperti ponsel menjadi media untuk menyimpan dan mengakses kembali kenangan bersama orang tersayang, menggantikan bentuk media kenangan fisik seperti foto cetak dan surat. Hal ini menunjukkan bahwa membaca pesan lama dianggap sebagai salah satu cara untuk mengobati kerinduan.

Sehingga dapat disimpulkan bahwa meme pantun merupakan bentuk ekspresi yang menggabungkan elemen visual dengan teks pantun untuk mengekspresikan perasaan dalam bentuk kreatif dengan nuansa humor. Meme pantun juga menjadi media komunikasi yang menggambarkan kehidupan manusia sehari-hari dalam bentuk yang relatable, ringan, dan tetap sarat akan makna. Selain itu, meme pantun ini juga dapat ditinjau lebih dalam melalui teori Semiotika Barthes yang terdiri dari tiga lapisan makna, yaitu denotasi (makna harfiah), konotasi (makna tersirat), dan mitos. 

Meme pantun merupakan bentuk inovasi kreatif yang menggabungkan pantun dengan elemen visual sehingga dapat dijadikan sebagai media ekspresi kreatif yang menarik dan relevan dengan era saat ini. Dalam hal ini, meme pantun tidak hanya berfungsi sebagai hiburan, tetapi juga berfungsi sebagai media komunikasi untuk menyampaikan pesan, mengekspresikan perasaan, dan kritik yang dibalut humoris. Melalui analisis Semiotika Barthes, kita dapat mengetahui bahwa meme pantun mengandung tiga lapisan makna, yaitu denotasi (makna harfiah), konotasi (makna tersirat), dan mitos (pandangan atau makna sosial-budaya). Makna denotasi meme pantun menunjukkan makna literal dari gambar dan teks, sementara itu makna konotasi menunjukkan makna yang lebih mendalam. Mitos menunjukkan nilai sosial dan pandangan tentang bagaimana seseorang mengartikan meme pantun tersebut.

Fenomena meme pantun di media sosial menunjukkan bahwa pantun sebagai warisan budaya tradisional mampu beradaptasi dengan perkembangan zaman dan teknologi. Saat ini, pantun yang dikemas dalam bentuk meme pantun menjadi media ekspresi yang menarik dan mudah diterima oleh generasi saat ini. 

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun