Mohon tunggu...
RIA ANISA
RIA ANISA Mohon Tunggu... Penulis - Pembelajar

Penulis kaku dan lugu

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Pahlawan Berkorban Jedai dan Pengundang VOC

23 Januari 2023   10:54 Diperbarui: 23 Januari 2023   11:13 210
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Jangan...,Nanti arwah para pahlawan nggak tenang." Ledek Febi

"Kalau Tante  Febi jadi pahlawan apa?"

"Pahlawan kesiangan ha...ha..." jawab Febi sambil tertawa terbahak-bahak. Febi mencoba menjabarkan pernyataan itu sembari menjumput tempe orek, menu makan siang keluarga Elen siang itu.

"Huss... nggak baik. Elen masih dalam tahap belajar sungguh-sungguh tentang pahlawan nasional" tangkas Sisil.

"Aku juga serius lo mbak..." tangkis Febi. "Dikalangan anak muda, sekarang yang penting kerja mbak, ngungkit-ungkit peristiwa pahlawan juga nggak ada gunanya kalau nggak kerja" timpal Febi.

"Memang betul, tetapi  bukan berarti kita tidak perlu mengenang jasa-jasa para pahlawan kita kan? Coba bayangkan bila semua orang hanya fokus bekerja tanpa punya semangat nasionalisme? Jangan lupa Febi, peringatan hari pahlawan agar kita mengenang jasa mereka mengusir penjajah dan memupuk rasa nasionalisme. Itu bisa dimulai dari lingkungan pendidikan dan sejak usia dini" jelas Sisil.

"waktu sekolah dari TK sampai SMA selalu upacara hari pahlawan. Kok tidak berbekas ya mbak rasa itu? Luntur entah kemana." Tanya Febi

"Kenapa bisa? Apa yang terlintas jika mendengar cerita tentang pahlawan?" tanya Sisil.

"Ingat seeh, jasa-jasa pahlawan mbak, tetapi  ya kayak berpikir itu kan dahulu , sekarang kan beda zaman. Saat masuk dunia kerja, tak pernah ditanya perihal pahlawan-pahlawan itu. Tidak ada penjajah lagi." ujar Febi.

"Yakin tidak ada penjajah lagi? Kalau misal orang tidak lagi berpikir tentang nasionalisme, sedang potensi sumber daya alam Indonesia melimpah, apa tidak berbahaya jika begitu? Ingat lo dahulu  sejarah penjajahan terjadi karena ketertarikan VOC terhadap rempah-rempah alam Indonesia. Plus Indonesia belum terbentuk dalam negara" urai Sisil.

"Mungkin bukan nggak punya jiwa nasionalisme mbak, kami hanya bingung, di hari pahlawan kami harus seperti apa? Semua orang tetap bekerja juga kan di hari itu?" timbal Febi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun