Judul Buku : Agama, Agenda Demokrasi dan Perubahan Sosial
Penulis : Muhammad Julijanto, S.Ag., M.Ag.
Tahun Terbit : 2015
Kota Terbit : Yogyakarta
Penertbit :Deepublish
Dalam buku "Agama, Agenda Demokrasi dan Perubahan Sosial", buku ini memuat 3 bab dengan jumlah halaman 265. Pada sub bab kedua halaman 9 membahas tentang "Spiritualitas yang Mercerahkan", banyak disebutkan dan diteliti. Beberapa hal tentang spiritualitas meningkatkan efek psikologis pada seseorang.
SPIRITUALITAS YANG MENCERAHKAN
John Naisbit, seorang futuris, Â meramalkan bahwa di masa depan, minat terhadap hal-hal spiritual akan meningkat akibat tekanan psikologis akibat terlalu fokus pada kemajuan ekonomi dan teknologi. Keinginan untuk memenuhi kebutuhan materi menyebabkan masyarakat menjadi semakin hedonis dan konsumeris, hingga hampir segala sesuatu diukur dari sudut pandang materialistis. Untuk mencari kebahagiaan spiritual dan ketenangan pikiran, sebagian orang mendirikan sekte yang menyimpang dari ajaran dasar agama.
Dalam beberapa dekade terakhir, berbagai layanan peningkatan spiritual, seperti program spiritual, konferensi taklim, dzikir akbar dan kelompok agama, bermunculan untuk memenuhi kebutuhan spiritual individu.
Munculnya sekte-sekte dan perpecahan dengan agama-agama menimbulkan pertanyaan mengenai faktor-faktor di balik perkembangan ini. Upaya yang perlu dilakukan antara lain meningkatkan perhatian terhadap kelompok kecil, mempererat hubungan ukhuwah Islamiyah, kembali pada ajaran asli (Al-Quran dan Hadits), mencapai kesatuan pemahaman terhadap isu-isu teologis dan sosial, serta menghindari perilaku arogan dari pihak organisasi keagamaan. Pemerintah juga harus mempertimbangkan aspek keagamaan ketika menangani aliran sesat.
Analisis Yuridis Normatif dan Yuridis Empiris
- Analisis Yuridis Normatif
Analisis yuridis normatif tentang spiritualitas yang mencerahkan mencakup penemuan dan pemahaman hukum dan norma yang berkaitan dengan nilai spiritualitas  pencerahan. Hal ini mencakup pertimbangan hukum terkait kebebasan beragama, perlindungan terhadap diskriminasi agama, pengaturan perpajakan dan yayasan keagamaan, undang-undang lingkungan hidup yang mencerminkan nilai-nilai spiritual, hak waris, etika profesi, dan penyelesaian sengketa terkait nilai-nilai spiritual. Jenis analisis ini memungkinkan kita untuk memahami bagaimana hukum di berbagai negara mengakomodasi dan menghormati spiritualitas dalam masyarakat.
- Analisis Yuridis Empiris
Analisis yuridis empiris tentang spiritualitas yang mencerahkan akan melibatkan penelitian empiris, termasuk survei, studi kasus, dan pengumpulan data. Tujuan dari analisis ini adalah untuk memperoleh pemahaman berdasarkan bukti empiris tentang bagaimana spiritualitas yang tercerahkan mempengaruhi individu, kelompok, atau masyarakat dengan cara tertentu. Hal ini mungkin termasuk mengeksplorasi dampak spiritualitas terhadap kesehatan fisik dan mental, hubungan sosial, produktivitas dan perilaku hukum. Jenis analisis ini memberikan pandangan konkrit tentang bagaimana pemahaman spiritual dapat berkontribusi dalam kehidupan sehari-hari dan mungkin menjadi dasar bagi kebijakan yang lebih baik di masyarakat.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H