Area menuju Curug Jenggala telah ditata dan dirawat dengan apik. Sarana pendukung seperti jalur pejalan, saung tempat duduk untuk beristirahat, mushola, toilet, hingga tempat sampah, mudah dijumpai.
Ada lokasi populer untuk berswafoto. Berlatar pemandangan air terjun Curug Jenggala, papan kayu berbentuk hati menjadi ikon favorit pengunjung untuk mengabadikan momen.
Lokasi baru dengan rancangan yang sama, sedang dikerjakan oleh para pekerja. Berlatar pemandangan kolam tando, tentunya juga akan menjadi lokasi swafoto favorit saat berada di sini.
Senang sekali bisa turut berpartisipasi dan mengambil peran dalam memajukan tempat wisata lokal.
Sebagai pengunjung, untuk menuju ke tujuan cukup mengikuti petunjuk arah saja. Sejak awal mudah ditemui dan diikuti. Pun di area ini. Mari turun mengikuti petunjuk untuk mendekat ke curug.
Jenggala artinya kesatria. Di atas curug ini, ada pertemuan aliran Sungai Banjaran dengan Sungai Mertelu. Pertemuan keduanya membentuk curug dengan tiga aliran berjajar, satu paling besar berada di tengah.
Melihat jernihnya air mengalir di antara bebatuan, menikmati aroma vegetasi hutan, mendengar suaranya, merasakannya pada semua indera. Di sini kita bisa berkontemplasi sejenak. Merasakan kehadiran dan keterhubungan dengan alam, juga kedekatan dengan sang pencipta.
Kita melintas ke sisi seberang, yuk! Wow, ada hujan embun yang lembut dan sejuk. Cipratan titik-titik air dari aliran curug rupanya sampai ke area jembatan ini.