Mohon tunggu...
Ria Agustina
Ria Agustina Mohon Tunggu... Lainnya - Penikmat sayur lodeh dan gereh

Kompasianer pemula 🤗

Selanjutnya

Tutup

Trip Artikel Utama

Jalan Pagi Jelajah Desa Ketenger: Serunya Berwisata Alam, Sejarah, Budaya dan Kuliner

26 Oktober 2024   11:29 Diperbarui: 30 Oktober 2024   20:08 437
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Menyusur jalur pipa pesat. Posisi pipa di bawah tanah. (Dok.pribadi)

Pada bulan Juli 2024, bersama seorang sahabat bernama mbak Nuni Munaris, saya berkesempatan menjelajah alam Desa Ketenger. Mbak Nuni sebagai warga Baturraden, mengenal cukup baik wilayah tempat tinggalnya. Dan sebagai pehobi hiking, ia mengenali rute-rute wisata hiking, termasuk rute menuju Curug Jenggala.

Kami mengawali perjalanan pada pukul 08.00 WIB. Titik start adalah pertigaan dekat Curug Bayan. Estimasi perjalanan dengan berjalan kaki santai 1,5 jam menuju tujuan yaitu Curug Jenggala.

Jalan aspal di samping area Curug Bayan bisa dilalui kendaraan mobil dan motor. Tersedia tempat parkir mobil, yaitu di halaman rumah penduduk yang dekat dengan lokasi pipa. Tempat parkir motor bisa di halaman rumah penduduk, atau di area glamping, atau terus naik hingga parkiran Curug Jenggala.

Jalan aspal di samping area Curug Bayan. (Dok.pribadi)
Jalan aspal di samping area Curug Bayan. (Dok.pribadi)

Kami melewati penanda Curug Bayan. Berada di sisi kanan, curug ini ramai viral beberapa waktu lalu karena kemiripan pemandangannya dengan pemandangan alam Negara Swiss di Benua Eropa.

Yuk Teman-teman, kami ajak jalan pagi berwisata jelajah Desa Ketenger... siaap yaa...

Wisata Sejarah

Yang membuat Desa Ketenger ini unik dan berbeda, salah satunya adalah wisata sejarahnya. Terdapat rangkaian pembangkit listrik tenaga air (PLTA) yang dibangun oleh pemerintah Belanda pada tahun 1935 hingga 1939.

Awal pembangunannya dahulu untuk keperluan pengairan dan pasokan listrik perkebunan. Hingga kini, PLTA Ketenger ini masih beroperasi. Masih berfungsi baik serta memberi manfaat yang luas. Sebagai penyedia pasokan listrik, irigasi pertanian, cagar budaya, dan objek wisata.

PLTA Ketenger mengolah dan mengambil manfaat dari alam dengan tetap menjaga kelestariannya. Vegetasi hutan dan ekosistem yang berada di sekitarnya tetap alami dan terawat.

Kebermanfaatan dari fungsi PLTA secara luas berkelanjutan hingga puluhan bahkan bisa ratusan tahun nantinya. Keberadaannya pun menghadirkan nilai tambah, yakni sebagai wisata sejarah.

Dalam rute perjalanan menuju Curug Jenggala, kita akan menemui pipa-pipa berukuran raksasa atau yang disebut sebagai pipa pesat. Kita akan temui juga kolam tampungan atau tando harian. Pipa dan kolam tando merupakan bagian dari rangkaian PLTA Ketenger.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun