Pasar manis masih merupakan pasar tradisional. Hanya saja sudah dalam penataan dan pengelolaan yang jauh lebih baik. Hal ini tentunya membuat nyaman baik pengunjung (pembeli) maupun penjual.
Atap genting serta lantai tanah, los-los kombinasi kayu dan triplek memang sudah tak ada lagi. Tapi pengunjung bisa menemui kenyamanan dan kesenangan baru pasca pasar direvitalisasi. Dan pasar lantas bisa menjadi objek kunjungan wisata. Wisata belanja, wisata cuci mata, dan wisata kuliner.
Lantai yang rata (datar) adalah salah satu yang membuat nyaman. Pada area sayur dan buah, pengunjung bisa menyusuri lorong bahkan sembari mendorong troli belanja. Serasa berada di supermarket modern.
Salah satu fasilitas yang tersedia di pasar ini yang juga saya sukai adalah penghubung antara lantai satu dan lantai dua. Bukan anak tangga (trap) seperti pada umumnya tapi berupa bidang miring yang landai.
Biasa disebut ramp, dengan kemiringan antara 6-7 derajat, bidang ini memudahkan akses antar lantai bagi siapapun yang berada di area tersebut. Berjalan melewatinya sembari mendorong troli atau membawa barang belanjaan akan terasa lebih nyaman.
Bidang miring ini dilapisi karet sehingga pijakan kaki lebih nyaman, tidak licin. Dilengkapi pegangan rambat yang bebas dari permukaan tajam dan kasar.
Adanya bidang miring di dalam pasar ini menciptakan suasana kesetaraan dan keramahan. Memudahkan akses bagi siapapun termasuk pengguna dengan gerak terbatas.
Desain pasar yang apik, tampilan menarik berkat tata kelola yang baik, memungkinkan para pengunjung bisa bergaya dan berfoto kekinian yang instagramable.
Revitalisasi Pasar Manis, di satu sisi mempertahankan ketradisionalan. Di sisi lain, membuat nyaman baik pengunjung maupun penjual. Dalam menjelajah area pasar dan bertransaksi jual beli. Kenyamanan dan kemudahan akses tentunya menjadi poin tambah bagi pasar ini sehingga menjadi pilihan tempat berbelanja warga Purwokerto dan sekitarnya.