Istilah atau kata BTP jarang ditemui di masyarakat umum, banyak juga yang belum mengetahui apa itu BTP dan apa saja contoh-contohnya dan banyak pertanyaan-pertanyaan lain yang ada di masyarakat.Â
Tidak dapat dipungkiri lagi bahwa BTP dan makanan sangat berkaitan satu sama lain, jadi sebaiknya masyarakat perlu mengetahui apakah yang dimaksud dengan BTP? Apakah ada tujuan digunakannya BTP dalam produk makanan? Benarkan ada aturan dalam penambahan penggunaan BTP?
Bahan Tambahan Pangan atau disingkat BTP menurut peraturan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) RI No. 11 tahun 2019 tentang bahan tambahan pangan yaitu bahan yang ditambahkan ke dalam pangan untuk mempengaruhi sifat atau bentuk pangan. Sedangkan pengertian BTP menurut PERMENKES RI tentang bahan tambah makanan yaitu bahan yang biasanya tidak digunakan sebagai makanan dan biasanya bukan merupakan ingredien khas makanan.Â
Kenapa BTP sering kali ditambahkan dalam makanan ?Â
Terdapat lima alasan utama penambahan BTP
Menjaga konsistensi produk.  Misalkan kita menginkan tekstur produk yang konsisten  dan mencegah pemisahan dapat ditambahkan bahan pengemulsi.Â
Meningkatkan atau mempertahankan nilai gizi. Dalam hal ini kita dapat menambahkan vitamin dan mineral seperti susu, tepung, sereal, dan margarin..Â
Menjaga kelezatan dan keutuhan. Makanan dengan masa simpan yang lama biasanya cenderung berubah salah satunya mengalami pembusukan. Zat yang dapat ditambahkan yaitu pengawet  untuk menghambat pembusukan produk yang disebabkan oleh mikroorganisme (bakteri, jamur, ragi) ataupun udara. Selain itu, makanan yang mengandung lemak dan minyak cenderung teroksidasi yang ditunjukkan dengan aroma tengik pada makanan sehingga kita dapat menambahkan antioksidan.
Memberikan ragi atau kontrol keasaman / alkalinitas. Ragi apabila dipanaskan akan melepaskan asam yang dapat bereaksi dengan soda kue agar kue dapat mengembang saat dipanaskan. Â
Meningkatkan rasa atau memengaruhi warna yang diinginkan dengan tujuan memperbaiki penampilan makanan tertentu untuk memenuhi konsumen harapan.
Contoh dari tujuan penggunaan Bahan Tambahan Pangan dalam produk makanan adalah sebagai pengawet pangan, memberikan warna, mencegah ketengikan, dan meningkatkan cita rasa. Dengan kata lain, Bahan Tambahan Pangan digunakan untuk mempengaruhi kualitas suatu produk makanan.