Bukan hanya itu, ada beberapa akun twitter yang menyudutkan Bintang Emon memakai sabu, sedangkan dari pihak BNN dan Kepolisian saja belum melakukan penggrebekan maupun tes urin terhadap yang bersangutan.
Para warganet di jagad twitter pun kian ramai membicarakan hal atas tudingan yang diarahkan ke Bintang Emon sebagian dari mereka bahkan menyebut itu adalah akun Buzzer. [lihat lin berikut]
Tak hanya itu, Wakil Ketua Fraksi PAN DPR RI Saleh Daulay meminta pemerintah turun tangan menertibkan buzzer setelah komika Bintang Emon diduga diserang karena mengunggah video kritik persidangan kasus Novel Baswedan. [Dikutip dari CNNIndonesia.com]
Sejumlah komika pun ikut angkat suara terkait tudingan itu. Arie Kriting salah satunya. Dia mengatakan, Bintang merupakan sosok yang tidak pernah bersentuhan dengan barang-barang tersebut.
"Bintang Emon baik banget. Enggak pernah narkoba dari dulu sampai sekarang. Kalian tanya aja semua yang kenal Bintang deh. Disodorin rokok aja dia ogah. Sering diledekin di tongkrongan, karena gak punya sejarah bandel," tulis Arie dalam akun Twitter-nya. [dikutip Kompas.com, Senin (15/6/2020)]
Ketua Bidang Advokasi Yayasan Lembaga Bantuan Hukum Indonesia ( YLBHI) Muhammad Isnur pun turut memberikan pernyataan. Ia menilai ada upaya pembungkaman kritik secara sistematis terkait serangan yang dialami oleh komika, Bintang Emon.
"Jadi ini ada pembungkaman yang sistematis, yang sangat serius dari kekuasaan," ujar Isnur saat dihubungi Kompas.com, Senin (15/6/2020) [ Artikel kompas.com]
Sedangkan, Indonesia memiliki undang-undang yang mengatur dan menyampaikan pendapat di muka umum merupakan salah satu hak asasi manusia yang dijamin dalam Pasal 28 Undang Undang Dasar 1945 yang berbunyi: "Kemerdekaan berserikat dan berkumpul, mengeluarkan pikiran dengan lisan dan tulisan dan sebagainya ditetapkan dengan Undang-undang". [detailnya bisa di check secara online disini hukumonline.com]
Bagi penulis, kejadian yang menimpa Bintang Emon sangat disayangkan, terlebih ini akan menimbulkan kekecewaan bagai masyarakat.
Katakanlah mereka warganet atau netizen merasa kebebasan berpendapat mereka sangat dibatasi. Netizen di Twitter bahkan menilai pembungkaman yang dialami Bintang Emon seperti Orba 2.0 [Orba Jilid 2] mungkin?Â
Maaf menurut saya toh dia hanya menyampaikan unek-uneknya saja, tidak menghina presiden seperti kasus ''Remaja berinisial S ini ditangkap di rumahnya di kawasan Kembangan, Jakarta Barat, Rabu (23/5) sore pada 2018 silam'' [check video berikut https://www.youtube.com/watch?v=6MZXdDzASNU ]