Mohon tunggu...
Ria amelia
Ria amelia Mohon Tunggu... Konsultan - Jangan Lupa Bahagia:)

Jangan Lupa Bahagia:)

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

"Follow Up" Bromo, Mengukir Relief Harapan di Puncak Keabadian

9 November 2018   22:52 Diperbarui: 9 November 2018   23:15 430
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kami juga menanamkan pada mereka tidak ada yang tidak mungkin di dunia ini asal mereka selalu berusaha dan berdoa, karena dimana ada harapan disitulah ada kehidupan. 

Sebenarnya misi dari komunitas kami adalah menggali potensi, cita-cita dan mimpi anak-anak di pelosok, agar kelak ketika mereka dewasa mereka dapat mengembangkan potensi dan memajukan desanya. Kami berharap semoga harapan dan cita-cita anak-anak di desa Ngadirejo, gunung Bromo ini bisa terwujud suatu saat ini.

dokpri
dokpri
dokpri
dokpri
dokpri
dokpri
Berlanjut kelas yang kedua adalah kelas mengenai gunung berapi dan simulasi tanggap bencana. Pada pembelajaran ini tujuan yang ingin kami sampaikan adalah bagaimana proses terjadinya letusan gunung berapi. 

Anak-anak disini terlihat begitu antusias untuk melakukan percobaan mengenai bagaimana terjadinya gunung merapi, karena meskipun mereka tinggal di gunung ternyata mereka belum pernah melakukan percobaan ini. 

Semburan lahar dari campuran baking soda, deterjen, pewarna dan cuka membuat mereka bersemangat untuk mengulangnya lagi dan lagi. Kami juga mengajarkan apa yang harus dilakukan oleh anak-anak ketika terjadi gunung meletus. Mereka dengan seksama memperhatikan materi ini.

dokpri
dokpri
dokpri
dokpri
Kelas yang terakhir adalah kelas mengenai Indonesia dan dunia. Tipe permainan yang kami gunakan adalah permainan harta karun untuk suku-suku yang ada di Indonesia. Mereka bertugas untuk mencari kartu-kartu bergambar suku-suku di Indonesia yang telah kami sebar di halaman sekolah. Tujuan pembelajaran ini adalah untuk mengenalkan suku-suku yang ada di Indonesia. 

Kami ingin mengenalkan pada anak-anak disini bahwa Indonesia itu luas, peradaban tidak hanya di Gunung Bromo ini, tapi dibalik gunung Bromo ini dan di seberang-seberang laut Indonesia ada suku dan budaya lain yang sama-sama bagian dari Indonesia seperti suku tengger ini. Anak-anak berlarian mencari harta karun yang telah kami sebar. 

Kelompok yang terbanyak mendapatkan "harta karun" akan menjadi pemenang dalam pembelajaran ini. Setelah mereka berhasil mengumpulkan harta karun, tugas mereka selanjutnya adalah mereka harus mempersentasikan suku-suku apa saja yang telah berhasil mereka temukan. Tak lupa kami juga bersama anak-anak belajar tentang keajaiban dunia. 

Disini kami kami igin mengajarkan pada anak-anak bahwa negara di dunia ini tidak hanya Indonesia, ada banyak negara di dunia ini dan mereka punya bangunan unik yang dijadikan sebagai cagar budaya. Setelah selesai materi tak henti-hentinya acungan tangan dari mereka bermunculan, rupanya anak-anak ini memiliki banyak pertanyaan pada materi keajaiban dunia ini.

dokpri
dokpri
dokpri
dokpri
Pembelajaran kali ini diakhiri dengan mengumpulkan anak-anak di aula sekolah. Ada sesi menggambar, mewarnai bersama dan pembagian hadiah. Anak-anak ini dibiarkan berkreasi dengan imajinasi mereka. Setelah gambar mereka di tempel di depan, nampak anak-anak disini cukup berbakat untuk menggambar. Sesi terberat untuk dilewati adalah sesi perpisahan, anak-anak diberikan surat cinta. 

Mereka ditugasi untuk menuliskan kesan dan pesan selama pembelajaran dengan kami. Banyak dari mereka yang menuliskan "kakak jangan pulang; jangan lupain kami ya kak; kakak-kakak, kami pasti kangen sama kakak-kakak; senang bisa belajar dengan kakak-kakak". Bahagia rasanya melihat mereka bisa menikmati pembelajaran bersama kami.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun