Mohon tunggu...
Rhyko IrawanWisnuwijaya
Rhyko IrawanWisnuwijaya Mohon Tunggu... Penulis - Hai

Hai, Selamat datang di profilku dan selamat membaca :)

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Jangan Anggap Remeh Covid! Ini yang Kemarin Aku Rasakan

30 Juli 2021   21:19 Diperbarui: 30 Juli 2021   22:11 211
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto oleh cottonbro dari Pexels

Wabah Covid-19 di Indonesia memang masih tinggi-tingginya. Dan yang disayangkan, masih banyak orang yang abai dengan protokol kesehatan dan seperti tidak percaya covid itu ada.

Pada tulisan ini, aku akan berbagi pengalaman saat kemarin harus berjuang melawan covid selama 14 hari. 

Sekitar awal Juli, disaat sedang semangat-semangatnya mengejar target kerjaan, cobaan pun datang menerpa. Yapp si covid ini datang dan hinggap dalam tubuhku yang saat itu sebenarnya baru saja sembuh dari flu.

Diawali dari Demam 

Sensasi awal yang kurasain yaitu demam tinggi. Gak tau setinggi apa, tapi saat itu merasa panas banget ini badan saat sore setelah pulang kerja. Ini tepatnya kejadian sehari sebelum seluruh pegawai kantor di WFH kan.

Sempat mikir, "halah paling demam biasa, atau kecapekan, besok pasti sembuh". Tapi ternyata keesokan harinya mulai deh badan terasa kurang fit. Namun ya masih kuusahakan untuk tetap kerja.

Badan Mulai Pegal-pegal 

Di hari setelahnya, kebetulan itu hari minggu, saat bangun tidur mulai deh badan terasa pegal banget dan agak linu-linu begitu. Masih berpikir, mungkin emang efek akhir pekan, ya capeknya baru terasa. 

Kepala Pusing dan Terasa Berat 

Di minggu siang, mulailah kepala terasa berat dan pusingnya mantap sekali. Kemudian full seharian cuman berbaring tidur di kasur. Paling bangun sekedar makan dan minum aja. 

Yang biasanya hari minggu itu asyik main game di hp buat refreshing, serasa berat karena pusing dan mata bawaannya pengen tidur mulu.

Tanda Anosmia Muncul 

Saat minggu sore merasa hidung seperti gatal gitu, mikirnya "Masa kena flu lagi, padahal kemarin baru aja sembuh", seketika itu juga mulai deh batuk-batuk ringan dan penciuman udah agak berkurang.

Disitulah aku sediakan minyak kayu putih disebelah tempat tidur. Selain itu, aku paksakan diri ke apotek buat beli inhaler dan obat flu. 

Anosmia jadi Kenyataan 

Dihari seninnya, masih bisa kerja dengan kepala yang emang agak pusing sebenarnya dan rasa kantuknya gilaaa, mantap sekali sluuurr. 

Saat sarapan, masih bisa mencium bau masakan, eh tapi kok lama-kelamaan perlu agak dideketin biar bisa kecium baunya. Dan sorenya mbehhh, auto kudu nempel hidung baru terasa. 

Test Swab yang Mendebarkan 

Selasa pagi ku putuskan untuk test swab di klinik. Antrian cukup lama dan saat dipanggil dan diambil sampelnya, aku gak terlalu merasakan sakit di hidung. Padahal orang yang periksa lainnya kayak menunjukkan ekspresi sakit, gatal dll begitu. 

Beberapa saat kemudian, dipanggil oleh petugasnya tadi, diminta tenang dan dijelaskan kalau aku Positif Covid! Kaget jelass, tapi pikiran ku mencoba untuk tetap tenang dan tanya nanti prosedurnya gimana. Dijelaskan kalau ini diminta isolasi mandiri di rumah saja dan dikasih hasil test untuk dilaporkan ke Pak RT, Pak Dukuh dan Satgas Covid. Dari klinik juga melaporkan kesana. 

Anggota Keluarga Langsung Test Swab juga 

Saat itu aku tinggal serumah dengan Bapak. Setelah tahu hasil swab ku, langsung ku minta test juga. Alhamdulillahnya beliau negatif. Sangat senang karena berarti hanya aku aja yang perlu isoman (isolasi mandiri) 

Setelahnya aku juga bilang ke Ibuk dan diminta isoman dirumahnya Ibuk yang kebetulan kosong. Saat itu Ibuku langsung belanjakan kebutuhan buat isoman. 

Mulai Isoman, Badan Mulai Lemas Juga 

Awal isoman kondisi badan udah mulai semakin lemas. Mau makan aja serba tidak enak dilidah. Soalnya aromanya pun tidak terasa jadi kurang selera.

Kemudian aku minta dibelikan roti sobek saja. Sebenarnya kalau rasa manis, masih terasa, cuman kalau gurih atau asin gitu terasa aneh di lidah. 

Selain itu, ada asupan obat dan vitamin yang harus dijaga pula. Vitamin dalam bentuk tablet dan buah juga yang ku konsumsi selama isoman.

Mulai Terasa Capek Luar Biasa Hingga Nafas Ngos-ngosan 

Hari kedua isoman, selain batuk, pilek, anosmia, muncul juga rasa capek yang luar biasa yang bikin nafas mudah ngos-ngosan. Naik lantai 2 buat berjemur aja terasa kayak udah lari keliling lapangan bola 5 kali. 

Semakin hari makin terasa ngos-ngosan yang bikin mau ngapa-ngapain jadi serba malas, karena terasa sangat terganggu dengan nafas yang pendek ini.

Terapi Uap dan Minyak Kayu Putih 

Sempat diberi tahu teman untuk terapi minyak kayu putih yang diteteskan ke air mendidih untuk melegakan nafas dan mengatasi anosmia. 

Langsung kucoba, dan benar saja, beberapa kali melakukan hal ini, nafas agak mulai plong dan anosmia mulai mereda. 

Hampir Seminggu Tidak Makan Nasi 

Selama minggu pertama positif covid, aku bahkan hampir gak makan nasi sama sekali. Kalaupun makan nasi paling hanya 1-2 sendok saja. Ini jangan ditiru ya teman-teman, sebisa mungkin paksalah diri untuk tetap makan sehat, agar imun tubuh bisa cepat pulih.

Mungkin ini juga yang membuatku lemas dalam beraktivitas. Karena seminggu ini makanan pokok ku hanya roti basah dan buah saja.

Rutin Berjemur Bikin Badan Bugar Perlahan 

Selama isoman, kuusahakan untuk tidak melewatkan yang namanya Berjemur . Lambat laun, efeknya pun terasa, badan sudah mulai enak untuk beraktivitas, ya walaupun saat minggu pertama memang masih berat dan masih ngos-ngosan juga. Namun perlahan gejala capek dan ngos-ngosan udah mulai berkurang.

Berpikir Positif 

Awalnya memang susah untuk berpikir positif. Apalagi saat mendengar semakin banyak berita covid dan gejala pada diri kita yang makin parah.

Namun, mau enggak mau, biar cepat sembuh, kita harus menjaga pikiran positif untuk selalu berpikir "sembuh sembuh dan sembuh". Dengan begini kita tetap bisa semangat minum obat, menjaga asupan yang begizi dan bervitamin juga.

Jangan Lupa Berdoa 

Sakit adalah penggugur dosa, namun bagaimana jika si manusia tidak berdoa? Salah satu cara sembuhku juga lewat doa, setelah sholat selalu berdoa agar cepat sembuh dan tentunya doa untuk orang-orang terdekat agar terlindungi dari covid.

Karena penyakit dan kesembuhannya memang hanya dari Allah semata. Jadi jangan melupakan-Nya. 

Setelah Seminggu, Badan mulai bugar dan anosmia hilang 

Setelah menjalani hari-hari berat selama seminggu, badan sudah mulai bugar (gak terlalu ngos-ngosan untuk kegiatan sedang) dan anosmia perlahan hilang. Uhh bisa mencium kamu lagi dong, eehhh mencium bau maksudnya hehe. 

Nafsu makanpun kembali, sudah bisa habis makan sate + lontong seporsi hehehe. Pencapaian setelah seminggu makan cuman sedikit aja. 

Minggu Kedua adalah Pemulihan 

Saat masuk minggu kedua, yang kurasakan lebih ke pemulihan sehatnya aja, soalnya gejala sudah mulai berkurang saat itu. Walaupun begitu, berjemur, terapi uap, makan yang bergizi dan minum obat serta vitamin masih belum boleh kendor dong.

Perlahan namun pasti badan memang kembali fit seperti biasanya. Hari ke-12 sebenarnya sudah bisa berkegiatan seperti biasa, hanya saja masih isoman yaa. 

Hari ke 14 yang Ditunggu, tapi Pending 

Hari ke 14 ku bertepatan dengan perayaan Idul Adha, dan kupikir klinik pasti tutup. Eh siangnya temenku bilang kalau kliniknya buka, yaudah besok aja hehe 

Akhirnya Negatif Juga 

Di hari ke 15, aku melakukan test swab dan akhirnya hasilnya negatif. Seneng banget saat itu, walaupun tetap deg-degan saat menunggu hasil swab yaa. Tapi Alhamdulillah akhirnya negatif. Namun tetap saja aku perlu menjaga prokes walaupun sudah negatif. 

Dan sekarang Alhamdulillah sudah bisa beraktivitas diluar dengan tetap menjaga prokes. Gak boleh longgar seperti dulu lagi yaa akuu.

Itulah pengalamanku dengan Covid-19. Covid itu nyata dan benar adanya, aku sudah membuktikan sendiri. Jadi setelah membaca ini, kuharap kamu bisa menjaga diri dari covid yaa. Selalu jaga protokol kesehatan dan asupan vitamin serta gizi setiap hari. 

Tak lupa aku juga mengucapkan terima kasih banyak kepada keluargaku, teman-teman dan petugas medis yang telah berperan penting dalam kesembuhanku dari Covid-19.

Semoga pandemi ini bisa segera berakhir. Yang masih sehat semoga dijauhkan dari sakit dan yang sakit semoga cepat sehat lagi. Doa juga tidak lupa untuk mereka yang sudah gugur karena pandemi ini. Semoga teman-teman yang gugur diberikan tempat terbaik di Sisi-Nya.

Aamiin.

Sekian tulisanku,

Jangan lupa untuk Selalu ingat pesan Ibu 

"Maskermu Melindungiku dan Maskerku Melindungimu" 





Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun