7. Maksim pendapat. A. Bagus ya dekornya
                       B. Ya bagus sekali memang.
8. Opinion Reticence. Tidak memberikan pendapat yang berseberangan dengan mitra tutur.Â
9. Feeling. Contoh, "Selamat atas promosi jabatannya", "saay turut berduka cita atas berpulangnya Ayahanda."
10. Feeling reticence. Contoh, A. Hai apa kabar?
                       B. Oh baik. (padahal penutur B sedang tidak baik-baik saja, tetapi ia menyembunyikan perasaannya saat itu)
Untuk membantu pemahaman pembaca awam (yang berlatar-belakang non linguistik), maksim adalah batasan yang mempengaruhi perilaku komunikasi penutur (2014, hal 90). Berikut ini contoh dua tuturan dari seorang penutur yakni seorang kasir dalam situasi melayani konsumen yang mengantri untuk membayar.
Tuturan 1
Tuturan 2
"Mohon ma'af Ibu/Bapak agak menunggu lama. Ini petugas kasirnya kebetulan cuma 1 karena komputer yang lainnya sedang dalam perbaikan."
"Ada tambahan lain kak? Ini sedang ada promo beli roti Kasur 10, dapat gratis 1, mau kak?"