Buku adalah kebutuhan mendasar bagi perpustakaan pada umumnya. Buku mungkin sudah mainsream jika dibahas disini karena saya rasa mayoritas sudah mengetahui potensinya. Apa hal lain yang lebih menarik selain buku?
4. Menjadi key player di pengembangan teknologi informasi (IT development)
Jika ada yang minat dalam bidang IT, hal yang bisa ditawarkan kepada proses perpustakaan adalah software sistem otomasi perpustakaan untuk kataloging dan retrieval. Entah mau dibuatkan di jaringan local atau internet. Ya, sesederhana itu. Nilai proyek ini relatif dari jumlah bahan yang akan dimasukkan ke dalam sistem (jumlah bahan*biaya input) dan kostumisasi sistem.
5. Menjadi key player di pemasaran perpustakaan (library marketing)
Tantangan selanjutnya bagi perpustakaan adalah masalah promosi atau self-branding. Kita bisa menciptakan peluang sebagai konsultan marketing perpustakaan dengan pendekatan-pendekatan baru. Bukan hanya strategi media sosial, namun juga bisa menghost event-event kreatif dan kolaboratif kepada komunitas sekitar.
Penulis: Retno Hermawati
AKHIRUL KALAM
Perpustakaan dengan manajemen modern harus mampu berperan sebagai organisator dalam komunikasi pengetahuan yang diciptakan dan dikemas diluar perpustakaan. Perpustakaan harus menjadi pengumpul, pengelola dan penyebaran ilmu pengetahuan di masyarakat.
Pertama, pustakawan berperan sebagai fasilitator utama dalam berbagai pengetahuan, dengan menciptakan budaya dan memelihara infrastruktur yang diperlukan untuk mengoperasikan manajemen pengetahuan.
Kedua, pustakawan berperan dalam mengambil manfaat dari konsep manajemen pengetahuan dengan tujuan untuk meningkatkan kinerja perpustakaan. Manajemen pengetahuan dapat dijadikan sebagai pemicu agar pustakawan lebih inovatif dan kreatif dalam menyiasati sakupan elektronik yang harus dicakup dalam konsep perpustakaan elektronik yang telah dikembangkannya selama ini. Masih banyak muatan pengetahuan eksplisit yang belum tersedia dalam bentuk elektronik yang sesungguhnya dibutuhkan oleh para pengguna perpustakaan.
Ketiga, pustakawan juga harus berupaya mengidentifikasi pengetahuan eksplisit dan mengembangkan sistem yang diperlukan untuk menanganinya dengan mengembangkan pengetahuan tak terstruktur (tacit)