Mohon tunggu...
Humaniora

Kualitas Pelayanan Perpustakaan dalam Ilmu Manajemen Moderen

10 Desember 2017   14:15 Diperbarui: 14 Desember 2017   16:19 2281
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto: Morgan Libray and Museum of New York

Manajemen Bisnis untuk Perpustakaan

Manajemen perpustakaan yang dikelola secara bisnis. Mengapa tidak? Monetazion adalah topik yang belum banyak dibahas para pustakawan. Siapa tahu bisa menjadi penyemangat.

Ada dua istilah penting perpustakaan yang dikelola secara bisnis. Pertama yaitu pemenuhan kebutuhan untuk internal perpustakaan seperti menjual supply untuk kebutuhan perpustakaan yang misalnya pengadaan, dan kedua yaitu pemanfaatan perpustakaan untuk demands eksternal misalnya perpustakaan yang dapat menghasilkan terbitan riset industri atau bahkan industry outlook dari sumber internal yang mereka miliki untuk dijual ke industri tertentu.

Pustakawan yang akan mengelola perpustakaan berbasis bisnis ini akan berfungsi seperti di bawah ini;

1. Menjadi key player di pengadaan sarana-prasarana (infrastructure)

Syarat utama agar perpustakaan digemari masyarakat adalah kenyamanan dan kelengkapan fasilitasnya. Menjadi penyedia sarana prasarana perpustakaan bisa dimulai dengan mendata kebutuhan sarana perpustakaan dasar dan teknologi baru.

Kebutuhan sarana dasar perpustakaan mencakup meja, kursi, rak buku, lemari, loker penitipan, dan bisa ditambahkan karpet dan humidifier. Kemudian peralatan hardware seperti barcode scanner, komputer, dan alat-alat kantor lainnya.

2. Menjadi key player di pemberdayaan sumber daya manusia (human resources development)

Prioritas selanjutnya adalah mengurus sumber daya manusia di perpustakaan. Karena SDM yang berkualitas memungkinkan untuk membuat perpustakaan seperti layanan hotel bintang lima. Ini adalah potensi penting di perpustakaan yang bisa menjadi lahan bisnis. Saya banyak menemukan di lapangan bahwa siapapun dapat memasuki ranah pustakawan dengan kompetensi yang di bawah standar sehingga pelayanan amat buruk.

Pemberdayaan SDM di perpustakaan bisa dilakukan melalui sentralisasi perekrutan oleh vendor SDM yang benar-benar menyeleksi pustakawan dari berlatar belakang ilmu perpustakaan dan sejenisnya sehingga mengerti substansi ilmunya.

3. Menjadi key player di penyuplai sumber konten (resources supplier)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun