Mohon tunggu...
Rheynaldo Amadeus
Rheynaldo Amadeus Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Hobi : Finance

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Capital Structure and Leverage

18 Desember 2022   13:24 Diperbarui: 18 Desember 2022   13:42 106
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Capital structure atau struktur modal adalah perimbangan atau perbandingan antara modal ditahan dan kepemilikan perusahaan dengan modal asing yang berupa utang jangka pendek maupun utang jangka panjang. Struktur modal perlu dikelola dengan tujuan untuk memadukan sumber-sumber dana permanen yang digunakan untuk kegiatan operasional sehingga dapat memaksimalkan nilai perusahaan. 

Struktur modal digunakan sebagai alat keputusan manajemen dalam mempertimbangkan dan menentukan pendanaan jangka panjang perusahaan. Pengelolaan struktur modal yang baik menandakan perusahaan berada dalam pengelolaan keuangan yang baik. Kondisi finansial terjaga aman sehingga perusahaan terhindar dari risiko kerugian yang dapat mendatangkan masalah. Ada dua jenis risiko yang biasa dihadapi oleh perusahaan, yaitu risiko bisnis dan risiko keuangan.

Risiko bisnis adalah kemungkinan munculnya kerugian atau konsekuensi akibat ketidakpastian, yang biasanya berkaitan dengan bisnis entitas sehingga tidak dapat dihindari. Risiko bisnis bergantung pada faktor bisnis seperti persaingan, kewajiban produk, dan leverage operasi.

Faktor-faktor  yang menentukan risiko bisnis :

1. Ketidakpastian tentang permintaan (penjualan).

2. Ketidakpastian tentang harga output.

3. Ketidakpastian tentang biaya.

4. Produk, jenis kewajiban lainnya.

5. Leverage operasi.

Leverage operasi adalah penggunaan biaya tetap daripada biaya variabel.  Jika sebagian besar biaya adalah tetap dan tidak menurun ketika permintaan turun, maka perusahaan tersebut memiliki leverage operasi yang tinggi. Lebih banyak leverage operasi sangat berpengaruh dapat menyebabkan lebih banyak risiko bisnis, karena penurunan penjualan yang kecil menyebabkan penurunan laba yang besar.

Risiko keuangan adalah risiko atau ketidakpastian yang timbul karena penggunaan pembiayaan utang dalam struktur modal perusahaan dan pada dasarnya dapat dihindari.  Risiko keuangan merupakan risiko tambahan yang terkonsentrasi pada pemegang saham biasa sebagai akibat dari leverage keuangan. Leverage keuangan adalah penggunaan utang dan saham preferen.  Risiko keuangan hanya bergantung pada jenis sekuritas yang diterbitkan. Dengan kata lain, lebih banyak utang maka akan lebih banyak risiko keuangan.

Untuk menemukan struktur modal yang optimal, secara umum manajer menggunakan formulasi biaya modal rata-rata tertimbang atau Weighted Average Cost of Capital (WACC) yang merupakan formulasi umum dalam manajemen keuangan. 

WACC dihasilkan dari proporsi penyesuaian tingkat utang dan modal dengan pertimbangan risiko keuangan seminimal mungkin.  WACC bukanlah satu-satunya formulasi yang digunakan oleh manajemen dalam menentukan keputusan struktur modal optimal. Manajemen terkadang menggunakan strategi atau teori lain yang didasarkan pada insting mereka dalam menentukan struktur modal optimalnya.

Dalam menentukan struktur modal, manajer umumnya menggunakan dua istilah sebagai berikut :

a. Low Leverage, dimana proporsi utang lebih rendah daripada proporsi ekuitas dalam strutur modal.

Misalnya, jika perusahaan memiliki total aset Rp 10.000.000, maka manajer akan mengatur jumlah utang sejumlah Rp3.000.000             dan ekuitas sejumlah Rp7.000.000 .

b. High Leverage yang merupakan kebalikannya, dimana proporsi utang lebih tinggi daripada proporsi ekuitas dalam struktur modal.

Misalnya, jika perusahaan memiliki total aset Rp 10.000.000, maka manajer akan mengatur jumlah utang sejumlah Rp 8.000.000          dan ekuitas sejumlah Rp 2.000.000.

Penerapan struktur modal dapat bervariasi dan bersifat dinamis sesuai masing-masing jenis industri. Struktur modal yang cocok untuk industri pertambangan tentu belum tentu cocok untuk jenis industri seperti perbankan dan asuransi. Perlu dilakukan riset mendalam dalam menentukan struktur modal yang optimal pada setiap jenis perusahaan. Setiap perusahaan harus menemukan suatu struktur modal yang tidak merugikan baik pihak investor, kreditur, dan perusahaan itu sendiri.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun