Di sinilah peran para pemimpin di masing-masing departemen untuk menumbuhkan nilai-nilai tersebut dan memonitoring serta melakukan evaluasi apakah nilai-nilai tersebut dapat diterapkan oleh bawahannya melalui penilaian kinerja.
Ketika terjadi pembiaran terhadap pelanggaran aturan maupun nilai-nilai budaya perusahaan seperti keterlambatan saat datang kerja yang diabaikan, kedisplinan yang rendah yang dibiarkan, sikap Senyum, Salam, Sapa, Sopan, Santun yang tidak muncul dalam perilaku sehari-hari, hal ini dapat memicu kecemburuan bagi karyawan yang sungguh-sungguh bekerja menerapkan aturan, nilai dan budaya perusahaan.
Tentu hal ini tergantung kepada jenis bidang usaha atau perusahaan masing-masing, karna masing-masing organisasi memiliki nilai dan budaya yang berbeda.
3. Pilih kasih
Merupakan hal yang wajar jika didalam tim kerja kita terdapat anggota tim yang memiliki kemampuan lebih dibandingkan yang lainnya, untuk itulah diperlukan sebuah sistem penilaian kinerja yang kompetitif, objektif, adil dan terbuka. Sistem penilaian kinerja membantu para atasan untuk dapat memberikan penilaian kinerja sesuai indikator dan target kerja yang telah ditetapkan.
Ketika atasan memberikan perhatian hanya kepada orang tertentu, toleransi terhadap penegakan aturan , dan memilih orang yang itu lagi itu lagi untuk dikembangkan, atau hal-hal lainnya yang menurut anda dilakukan atas pertimbangan yang subjektif, maka hal tersebut dapat menimbulkan ketidaknyamanan dan keluhan bagi bawahan yang lainnya yang dapat memicu konflik yang terselubung.
Demikian 3 hal yang dapat memicu konflik kerja yang bisa kita refleksikan bersama baik sebagai bawahan maupun atasan agar lingkungan kerja kita menjadi lingkungan kerja yang sehat, profesional dan nyaman sebagai tempat untuk bertumbuh bersama menggapai karir yang cemerlang.
Keep healthy and happy.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI