Mohon tunggu...
Riko Herdiansyah
Riko Herdiansyah Mohon Tunggu... Desainer - Mahasiswa STSRD VISI

Desainer

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Mempertahankan Budaya Lokal di Era Globalisasi

20 Mei 2019   23:55 Diperbarui: 1 Juli 2021   20:09 29090
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Mengetahui Cara Mempertahankan Budaya Lokal di Era Globalisasi (unsplash/anggri-yulio)

Apa itu Globalisasi? globalilasi Merupakan proses mendunia atau menyeluruh dimana setiap orang tidak mengenal atau terikat oleh batas-batas wilayah negara, artinya setiap individu dapat berhubungan dan bertukar informasi kapanpun dan dimanapun melalui media cetak maupun elektronik. 

Disisi lain globalisasi di artikan sebagai akal licik atau Negara Adikuasa yang ingin Untuk mengendalikan semuanya dari budaya sampai ke ekonomi setiap negara. 

Salah satu ciri yang menandakan semakin berkembangnya fenomena globalisasi di dunia yaitu adanya Pasar besar besaran yang mengakibatkan ekonomi di negara-negara yang berbeda menjadi saling bergantung sebagai akibat dari pertumbuhan perdagangan internasional, peningkatan pengaruh perusahaan multinasional, dan dominasi organisasi semacam WTO (World Trade Organization). 

Baca juga : Pendidikan Karakter di Era Globalisasi

Kennedy dan Cohen menyimpulkan bahwa globalisasi telah membawa kita pada globalisme, sebuah kesadaran dan pemahaman baru bahwa dunia adalah satu. 

Giddens menegaskan bahwa kebanyakan dari kita sadar bahwa sebenarnya diri kita turut ambil bagian dalam sebuah dunia yang harus berubah tanpa terkendali yang ditandai dengan selera dan rasa ketertarikan akan hal sama, perubahan dan ketidakpastian, serta kenyataan yang mungkin terjadi. Sejalan dengan itu, Peter Drucker menyebutkan globalisasi sebagai zaman transformasi sosial.

Suatu kenyataan yang sudah dinikmati manusia di era globalisasi adalah kemakmuran, kemudahan dan kenyamanan. Namun demikian era yang serba mudah dan nyaman menimbulkan pengaruh positif dan juga hal negatif yang akan mengancam dan sulit untuk dihindari. 

Globalisasi menyebabkan segala aspek kehidupan terpenaruhi, misalnya sistem ekonomi, budaya dan lingkungan hidup manusia.

Baca juga : Penguatan Ideologi Pancasila sebagai Dasar Negara pada Era Globalisasi

Era globalisasi dalam hal ini perkambangan terknologi dan informasi memberi andil yang besar dalam pertumbuhan ekonomi dunia, bahkan tekhnologi juga menjadi indicator kamajuan suatu negara. 

Perkembangan ekonomi akan menjadi lebih cepat apabila didukung oleh faktor kamajuan tekhnologi. Tekhnologi merupakan langkah lanjut dari peranan, modal dan jasa untuk perkembangan ekonomi. Makin cangggih tekhnologi berarti makin tinggi efesiensi pertumbuhan ekonomi suatu negara.

Namun demikian kemajuan teknologi tidak hanya memberikan dampak-dampak positif pada sistem ekonomi, dampak negatif juga muncul secara bersamaan. Hal ini juga dapat menjurus kepada pemborosan sumber daya alam,

meningkatkan kriminalitas dan timbulnya berbagai masalah akibat semakin makmurnya dan sejahteranya ekonomi suatu negara, sementara di daerah atau negara lain.

Baca juga : Covid-19, Berakhirnya Globalisasi

Indonesia dengan berbagai suku bangsa mempunyai keanekaragaman kearifan lokal, kearifan tradisional, dan budaya yang di dalamnya terkandung nilai-nilai moral dan norma-norma yang bernilai tinggi.

Nilai-nilai itu menyatu dalam kehidupan masyarakat setempat, menjadi pedoman dalam berperilaku dan berinteraksi dengan alam, memberi landasan yang kuat bagi pengelolaan lingkungan hidup, menjadikan hubungan antara manusia dengan alam menjadi lebih sopan dan selaras sebagai sesama makhluk hidup.Sehingga kondisi alam dan sumberdayanya dapat terjaga keseimbangannya.

Alam benar benar berfungsi sebagai pendukung kelangsungan hidup manusia ataupun masyarakat sekitar.Kearifan lokal yang sebenarnya merupakan modal sosial dalam kehidupan bermasyarakat ban bernegara. Indonesia sebenarnya memiliki potensi untuk menjadi negara yang maju, adil, makmur, bermartabat dan beradab.Tetapi saat ini Kebudayaan dari barat telah mendominasi segala aspek kehidupan pada masyarakat Indonesia. 

Peradaban yang disebarkan oleh barat telah mengacu terhadap segala hal, dan hal itu telah menguasai dunia tak terkecuali bangsa Indonesia, peradaban bangsa kita saat ini secara perlahan mulai mengikuti kebudayaan bangsa barat.Kebudayaan barat masuk ke Indonesia disebabkan oleh beberapa hal, salah satunya adalah kerana adanya krisis globalisasi yang telah meracuni sebagian besar masyarakat Indonesia. 

Pengaruh kebudayaan barat berjalan sangat cepat dan menyeluruh. Tentunya hal itu akan menimbulkan pengaruh yang sangat luas pada sistem sosial dan budaya masyarakat Indonesia.

 Pengaruh yang berjalan begitu cepat tersebut menimbulkan terjadinya goncangan social atau culture shock yaitu suatu keadaan dimana masyarakat tidak mampu menahan berbagai pengaruh kebudayaan yang datang dari luar sehingga terjadi ketidak seimbangan di dalam kehidupan masyarakat yang bersangkutan.

Budaya barat yang masuk ke Indonesia menimbulkan multi efek. Perkembangan teknologi dan masuknya budaya barat ke Indonesia, tanpa disadari secara perlahan telah menghancurkan kebudayaan bangsa Indonesia. 

Rendahnya pengetahuan menyebabkan akulturasi kebudayaan yang tidak sesuai dengan nilai-nilai luhur yang terkandung didalam kebudayaan bangsa Indonesia. Masuknya kebudayaan barat tanpa disaring oleh masyarakat dan diterima secara mentah atau 

apa adanya, mengakibatkan terjadinya degredasi yang sangat luar biasa terhadap kebudayaan asli. Ciri-ciri terjadinya globalisasi terhadap kebudayaan, yaitu: 

1.Berkembangnya pertukaran kebudayaan internasional

2.Penyebaran prinsip multi kebudayaan (multiculturalism), dan kemudahan akses suatu individu terhadap kebudayaan lain di luar kebudayaannya

3.Berkembangnya turisme dan pariwisata

4.Berkembangnya mode yang berskala global, seperti pakaian, film dan lain lain

5.Persaingan bebas dalam bidang ekonomi

Meningkakan interaksi budaya antar negara melalui perkembangan media massa

Belum lagi terjadi banyak pengakuan budaya Indonesia oleh bangsa asing sebagai contoh adalah Pengakuan Batik,Angklung,Reog,lagu rasa sayange dan masih banyak lainnya yang di akui atau di klaim milik negara Malaysia.

(Sumber:https://www.sawalwalker.com/budaya-indonesia-diklaim-negara-asing/) 

Itu bagian dari dampak globalisasi yang ada saat ini,karena masyarakat kita sendiri yang tidak mampu menjaga ataupun melestarikannya, masyarakat indonesia biasannya baru merasa di jajah kebudayaannya saat budayanya diakui negara lain padahal kita juga seharusnya merasa tidak bisa menjaga,jangan hanya menyalahkan negara lain yang mengakui budaya kita,tetapi kita yang harus sadar dari diri kita masing-masing. 

Memperkuat jati diri bangsa (identitas nasional) dan memantapkan budaya nasional. Memperkokoh ketahanan nasional sehingga mampu menangkal penetrasi budaya asing yang bernilai negatif dan memfasilitasi adopsi budaya asing yang produktif dan bernilai positif.ini adalah salah satu cara untuk mempertahankan budaya di indonesia

Melestarikan adat istiadat dan budaya daerah. Dampak negatif globalisasi membuat budaya luar dapat dengan mudah kita ketahui. Pengetahuan akan budaya luar terkadang membuat masyarakat lebih menyukainya daripada budaya daerah sendiri. Walaupun zaman kini telah serba modern, kita harus tetap berpegang teguh kepada adat istiadat. 

Memelihara dan mengembangkan budaya nasional sebagai jati diri bangsa dengan cara mengirimkan misi kebudayaan dan kesenian dari suatu daerah keluar negeri. 

Selain itu, dapat dilakukan dengan menayangkan dan menyiarkan kebudayaan dan kebudayaan nasional melalui berbagai media, mengadakan seminar membahas kebudayaan daerah sebagai budaya nasional, serta pelestarian dan pewarisan dan pewarisan daerah yang dapat mendorong persatuan dan kesatuan bangsa. 

Menumbuhan rasa cinta tanah air dan mengenalkan budaya lokal sejak dini kepada anak cucu kita supaya mereka menjadi pribadi yang mempunyai identitas Indonesia.

Serta Menyaring berbagai budaya luar yang masuk mana yang boleh di perkenalkan dan mana yang tidak pantas di tidu anak cucu kita dengan menyaring secara norma dan budaya indonesia tentunya.

kesempulanya yaitu indonesia masih perlu perbaikan dalam sektor budaya jika supaya bisa menjadi negara yang besar dan bisa menghargai warisan nenek moyangnya sendiri.

opini saya :

Dari saya berpesan kepada semua orang di indonesia untuk selalu sadar kepada diri kita masing masing jangan saling menyalahkan,yang terjadi biarlah terjadi,yang terpenting sekarang bagaimana kita harus menghilangkan dampak negatif tersebut agar anak cucu kita nanti tetap merasakan Budaya asli Indonesia tercinta ini.

hormat saya

Riko Herdiansyah

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun