Mohon tunggu...
Rheina Meuthia Ashari
Rheina Meuthia Ashari Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi S1 Pariwisata Universitas Gadjah Mada

Saya tertarik pada bahasan isu sosial budaya, Saat ini saya sedang dalam tahap belajar menulis artikel. Saya juga suka membaca buku dengan tema historical fiction dan self development.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Sinergitas Masyarakat Adat, Kearifan Lokal dan Ekowisata

5 Desember 2022   03:10 Diperbarui: 6 Desember 2022   13:13 392
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Selain itu, Hutan Baluran dan Gilimanuk memiliki mitos Blok Candi Bang. Mitos ini tidak jauh berbeda dengan mitos Mbah Cuking. Mitos Blok Candi Bang bercerita tentang seseorang Bernama Datuk Syah yang dipercaya sebagai sesepuh masyarakat adat di daerah tersebut. Datuk Syah semasa hidupnya selalu mengajarkan nilai-nilai yang bijak dalam hal menjaga kelestarian dan kesuburan alam.

Kearifan lokal yang diterapkan di Taman Nasional Gunung Merapi serta Taman Nasional Baluran dan Gilimanuk menjadi bukti nyata bahwa masyarakat adat dapat memiliki pengaruh besar terhadap kelestarian alam. Pengaruh yang diberikan tidak kalah besar jika dibandingkan dengan orang yang memiliki latar belakang Pendidikan yang tinggi, misalnya para akademisi. Local wisdom dan lingkungan alam sudah seharusnya berjalan selaras dengan saling menjaga keberlanjutan satu sama lain. Taman nasional di Indonesia seharusnya menjalankan pengelolaan yang cukup baik dan efektif dengan turut melibatkan masyarakat adat. Pengelolaan dan pengambilan manfaat yang dilakukan terhadap Kawasan lindung diharapan dapat meminimalkan dampak yang mungkin akan terjadi.

Referensi:

Sinapoy, S. (2018). Kearifan Lokal Masyarakat Adat Suku Moronene dalam Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup. HOLREV. Volume 2 Issue(2)

Okta Hadi Nurcahyono, & Dwi Astutik. (2018). Harmonisasi Masyarakat Adat Suku Tengger (Analisis Keberadaan Modal Sosial Pada Proses Harmonisasi Pada Masayarakat Adat Suku Tengger, Desa Tosari, Pasuruan, Jawa Timur). Dialektika Masyarakat: Jurnal Sosiologi, 2(1), 1–12. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun