Mohon tunggu...
Rhefikha Tria Asyari
Rhefikha Tria Asyari Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswi Ilmu Komunikasi UMY

tinggalin jejak ya kak, terimakasi orang baik^^

Selanjutnya

Tutup

Entrepreneur

Dari Jualan Bando Saat SMP, Wanita Ini Berhasil Dirikan Toko Bucket Saat Sibuk Kuliah S2

8 Desember 2021   23:59 Diperbarui: 9 Desember 2021   09:01 1019
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ternyata banyak teman-teman sekolahnya memesan baju bola tersebut. Disitulah awal mulanya Pingki merasa senang dengan dunia bisnis. Faktanya saat itu Pingki masih SD maka bisa dikatakan ia cukup berani dan percaya diri dalam mempromosikan baju bola tersebut kepada teman-temannya. Bukan hanya teman sekolahnya saja, ia juga semangat mempromosikan baju bola tersebut ke keluarga dan tetangganya.

Tak berhenti di sana saja, memasuki masa putih biru, Pingki juga pernah menjual produk hasil kreativitasnya sendiri. Dimasa SMP nya saat itu sedang dihebohkan dengan tren bando kuping kucing. Produk lucu dan menggemaskan ini tentu menjadi perbincangan anak-anak perempuan dan sangat laku keras saat itu. Ketika itu, bando kuping kucing tersebut dijual dengan harga Rp 35.000-, dan Pingki mendengar ada beberapa temannya yang mengeluh harga bando tersebut terlalu mahal bagi mereka. 

Melihat peluang bisnis di sana, Pingki berinisiatif membuat bando kuping kucing juga tetapi dalam versi harga yang lebih murah. Walaupun ia menggunakan bahan yang lebih murah tetapi berkat kreativitasnya bando kuping kucing tersebut terlihat tak kalah menarik dari produk aslinya. Karena harga yang lebih murah tersebut, bando kuping kucing karya kreativitasnya itu disukai oleh teman-temannya dan akhirnya banyak terjual.

Anadiya Pingki terlahir sebagai anak bungsu, hal tersebut tak menjadi sebuah alasan baginya untuk bermanja-manja. Melihat kedua orang tuanya yang semakin menua setiap harinya membuat ia termotivasi untuk tidak terlalu bergantung kepada orang tuanya. 

Seperti yang disampaikan Pingki, ia mengatakan bahwa motivasinya untuk selalu giat dalam mengelola bisnis adalah untuk bisa meringankan beban orang tuanya terutama ia ingin melihat mamanya untuk tidak terlalu fokus mencari uang lagi dan menikmati masa tuanya.

"Setidaknya untuk jajan kebutuhan sendiri itu gak perlu minta orang tua lagi, terus bisa beliin makanan buat keluarga pake uang sendiri, bayar wifi rumah. Nah, hal-hal sederhana yang kayak gitu justru buat aku untuk selalu memotivasi aku untuk tekun mengelola bisnis ini. Tentunya kedepannya besar harapan ku semoga Merah Jambu Shop, bisnis bucket ini makin dikenal banyak orang dan aku sendiri bisa menciptakan lapangan pekerjaan baru untuk orang-orang", ujar Pingki.

Melihat keberanian Pingki yang sudah mulai terjun ke dalam dunia bisnis sejak masih memakai seragam merah putih membuat kita tersadar untuk juga dapat mengambil langkah memulai merintis bisnis sejak masih muda. Terutama untuk kamu yang sedang ragu-ragu dalam memulai bisnis mulailah merancang langkah keberanian mu untuk terjun ke dalam dunia bisnis seperti Anadiya Pingki. Semoga sukses.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Entrepreneur Selengkapnya
Lihat Entrepreneur Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun