Mohon tunggu...
Rhea Silva Aliifah 43222010161
Rhea Silva Aliifah 43222010161 Mohon Tunggu... Mahasiswa - Dosen Pengampu : Apollo, Prof. Dr. M. Si. Ak. / Nama : Rhea Silva Aliifah / NIM : 43222010161 / Absen : 33 / UNIVERSITAS MERCU BUANA / Fakultas : Ekonomi dan Bisnis / Jurusan : Akuntansi

Mahasiswi Universitas Mercu Buana, Rhea Silva Aliifah / 43222010161 / S1 Akuntansi / Jum'at 14.00 - 15.40 / B - 302 / Pendidikan Anti Korupsi dan Etik Apollo Prof. Dr, M. Si. Ak.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Kuis 3: David Hume

14 Desember 2023   10:03 Diperbarui: 15 Desember 2023   14:52 173
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Korupsi di wilayah kecil kehidupan kita sehari-hari dapat dengan  mudah ditemukan, dan tidak hanya terbatas pada dua contoh di atas. Ada banyak hal yang biasa kita lakukan dan menjadi umum di masyarakat berbeda dan dengan lensa yang lebih kecil. Disadari atau tidak, perilaku ini sudah menjadi budaya dalam kehidupan kita sehari-hari sedemikian rupa sehingga terkadang kita tidak menyadari bahwa itu adalah sesuatu yang tidak di benarkan.


Korupsi merupakan suatu tindak pidana yang memperkaya diri yang secara langsung merugikan negara. Penyebab korupsi adalah kelemahan pengajaran dan etika, penjajahan rendahnya pendidikan, kemiskinan, tidak adanya hukuman yang keras, rendahnya sumber daya manusia, serta struktur ekonomi. Korupsi merupakan musuh kita bersama dan untuk memberantasnya tentunya sangat dibutuhkan kerjasama antara penegak hukum yang diberikan wewenang oleh undang-undang dengan seluruh lapisan masyarakat. Generasi muda sebagai sumber daya manusia adalah keberhasilan pembangunan bangsa. Generasi muda yang diharapkan dalam pembangunan dewasa ini sangatlah penting sebagai generasi penerus bangsa dalam mengisi pembangunan untuk mendukung terwujudnya cita-cita bangsa Indonesia.

SUMBER : RHEA SILVA
SUMBER : RHEA SILVA

David Hume termasuk bagian dari para filosof pencerahan abad ke -- 18, lahir tahun 1711, Skotlandia, Edinbergh, anak dari seorang tuan tanah Skotlandia, ayahnya wafat saat ia berusia 3 tahun. Namun karena berasal dari keluarga kaya ia hidup tanpa kekurangan. Pada usia 12 tahun David Hume sudah berkuliah, dan ber fakultas hukum di Edinbergh, namun pada usia 15 ia di DO karena merasa tidak bakat belajar di bidang hukum, karena ia lebih kepada filsafat. Pada umur 18 ia terkena penyakit bernama nervous breakdown semacam penyakit jiwa sampai berusia 23 tahun. Setelah sembuh ia bekerja menjadi saudagar melanjutkan bisnis keluarganya, namun lagi-lagi berhenti karena ia tidak menguasainya, lalu ia pergi ke Prancis, menjadi sekertaris seorang jenderal. Masterpiece yang sangat terkenal adalah "Tritis on Human Mature" ia menerbitkan buku ini pada usia 28 tahun, isi buku yang terdapat didalamnya sudah ia pikirkan sejak umur 15 tahun. Sebelum ia wafat sempat menulis buku dengan judul "My Own Life" yang berisi biografi beliau yang ditulis sendiri. Wafat pada tahun 1776 karena sakit kanker hati.

Menurut pandangan David Hume, kita dalam hidup banyak mewarisi kumpulan, tumpukan teori konsep yang mungkin tidak selalu relevan dalam hidup kita, yang membuat rumit isi kepala yang menjadi penghalang untuk memahami dunia secara objektif, sehingga kita tidak jernih lagi melihat realitas karena banyaknya teori yang menumpuk. Struktur berpikir kita adalah struktur yang aprioris / struktur yang melangit karena pengaruh-pengaruh teori dan konsep yang metafisik dan rasionalis, metafisik berarti memikirkn hal-hal yang jauh melampaui yang indrawi yang fisik -- fisik, tidak kelihatan realitanya tapi di reka-reka oleh akal seolah-olah nyata. Ini yang ditakutkan oleh David Hume. "Sebaiknya kembali kepada pengalaman spontan tentang dunia" (David Hume).


Maka kita harus membersihkan pikiran kita, seperti dilahirkan kembali yang tidak memahami apa-apa. Jika sudah jernih maka saatnya berfikir secara empiris yaitu dasarnya pemikiran. "Pikiran yang paling hidup sekalipun, yang paling cemerlang sekalipun, itu derajatnya masih dibawah sensasi (hasil pencerapan panca indra atau bodoh, konyol, ceroboh)". Jadi sensasi levelnya lebih tinggi dari sekedar permainan akal belaka (khas orang empiris), pikiran secanggih apapun kalau hanya permainan pikiran itu levelnya dibawah pengalaman nyata kita dengan panca indra, meskipun pikiran itu cemerlang yang membuat orang melongo, namun jika tidak nyambung dengan kenyataan maka levelnya inverior, jika dibandingkan dengan pencerapan panca indra meskipun yang paling tidak serius.

SUMBER : RHEA SILVA
SUMBER : RHEA SILVA

Gagasan David Hume berawal dari persepsi empiris yang menjadi dasar berfikir, ada dua jenis persepsi yaitu, kesan/impresi berarti penginderaan langsung terhadap realitas lahiriah, contoh melihat laptop langsung dan ide/gagasan berarti ingatan terhadap impresi, contoh tadi kan melihat laptop dan besoknya anda masih mengingat bahwa kemarin anda melihat laptop. Menurut David Hume kesan lebih kuat daripada ide, karena ide hanya tiruan dari kesan.

Gagasan tentang Tuhan sejenis gagasan kompleks, jadi sosok Tuhan kita jangkau atau mengenal dengan pikiran kita melalui kombinasi ide -- ide yang sudah ada di kepala kita, mempunyai ide tentang kebijaksanaan, kecerdasan, kebaikan, dll.

Kritik David Hume terhadap sebab akibat, ia tidak percaya adanya sebab akibat atau okasialisme (anti sebab akibat), ia berkata yang disebut sebab akibat adalah kebiasaan, maka teori sebab akibat adalah nama lain dari teori harapan kita akan kebiasaan, contoh air jika dipanaskan 100 derajat akan mendidih, api adalah sebabnya dan air mendidih adalah akibatnya bagi David Hume biasanya begitu, tapi kebiasaan itu bukan berarti mutlak selalu begitu, memang kita tidak tau tapi orang lain yang menyadarinya. Dalam kasus kertas terbakar misalnya, kita melihat api menyala, menyentuh kertas, dan kertas terbakar. Tidak bisa disimpulkan api menyebabkan kertas terbakar, sebab yang kita ketahui hanyalah kertas terbakar sesudah api menyentuhnya gejala pertama menyusul gejala kedua sedangkan kausalitas tidak bisa diganti. Jadi sebab akibat itu tidak mutlak tidak niscaya.

David Hume juga mengkritik induksi yang merupakan kritik terhadap sains, sains didasarkan kepada induksi (sejak Francis Bacon), induksi :

  • Pengamatan kepada hal yang khusus kemudian disimpulkan secara umum,
  • Pengamatan kepada satu gejala khusus yang disusul gejala khusus yang lain, lalu disimpulkan adanya kausalitas universal di antara keduanya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun