BIOGRAFI
Drs. Raden Mas Panji Sosrokartono atau Kartono lahir pada 10 April 1877 di Pelemkerep, Mayong, Jepara, lulusan sarjana di Universitas Leiden, mendapat gelar Doktroandus dan menjadi seorang wartawan perang, penerjemah, guru, dan ahli kebatinan Indonesia. Ia adalah anak keempat dari R. M. Ario Sosrodiningrat dan Nyai Ajeng Ngasirah ia adalah kakak kandung R. A. Kartini yang memberi inspirasi kepada Kartini untuk menjadi tokoh emansipasi wanita. Â Ia juga dijuluki "Si Jenius dari Timur". Dikenal sebagai orang yang dapat menyembuhkan orang sakit dan orang pertama yang bisa memfoto kawah gunung kawi dari atas tanpa drone.
Menjadi metafora (perumpamaan) Mandor Klungsu, mandor adalah kepala regu / pengawas, dan mandor bukan pemilik adalah loyalitas kepada yang memiliki kehidupan (Tuhan atau Tuan) yang tugasnya mengawasi atas perintah dari atasan, dan bertanggung jawab kepada atasan, contohnya jika atasan menyuruh korupsi menggunakan uang masyarakat atau berbohong ketika pemilihan ketua desa, itu berarti tindakan yang tidak benar bukan ? Â maka yang harus dilakukan adalah mengikuti kata Tuhan kita, walaupun harus mengikuti perintah atasan tetapi mandor yang seharusnya kamu takuti adalah Tuhan, karena Tuhan adalah mandor tertinggi, namun jika kamu tidak beragama tidak apa -- apa ikuti kata hati kamu saja, karena bawahan tidak pernah salah sedangkan klungsu adalah biji asam Sosrokartono mempunyai keinginan menjadi seperti biji buah asam, yang semua bagiannya bermanfaat, kokoh, rindang dapat meneduhkan. Tugas sebagai mandor adalah "Namung madosi barang ingkang sae, sedaya kula sumanggakan dhateng gusti" yang artinya "Hanya mencari segala hal yang baik, lalu semuanya kupersembahkan kepada Tuhan". Ia juga memiliki konsep yang disebut Ilmu Catur Murti, sebuah falsafah hidup yang digunakan sebagai pegangan untuk menjalankan tujuan hidupnya sebagai seorang hamba.
Selanjutnya ada metafora Joko Pering, Joko artinya gairah muda, murni dan pering artinya bambu, jenis peringnya adalah pering tanpa nyanding (kesamaaan martabat manusia). Pering atau pemberian, hidup itu tentang memberi manfaat dengan baik, dalam kepemimpinan atau leadership perannya sama hanya fungsinya saja yang berbeda, contohnya motor ia memiliki fungsinya masing -- masing jika semua dalam keadaan bagus maka motor itu dapat berjalan dengan baik, namun jika ada satu saja yang tidak berfungsi motor itu tidak berguna lagi.
Kartono adalah seorang yang mencla -- mencle yang berarti ia memiliki identitas perilaku antara lain :
- Jawi bares yang artinya jawa ynag jujur / terus terang / polos
- Jawi deles yang artinya benar / tidak berubah -- ubah
- Jawi sejati yang artinya sejati bukan atau tanpa drama
Jawi sejati / serat sejati adalah manusia yang baik, setiap mengambil keputusan selalu mengingta akan kematian, contoh lagi jengkel tapi di klakso orang kenceng -- kenceng, jangan kamu langsung maki -- maki, ingat kematian berpikir sebelum bertindak, suluk jati adalah suluk untuk persiapan kematian, orang jawa sejati selalu ingat akan kematian tidak menyalah gunakan kekuasaannya. Manusia di umur 20 an jika diberitahu pasti tidak mau mendengarkan maka dari itu orang tidak usah diberitahu biarkan kita menjadi murid sekaligus guru untuk diri kita sendiri ( belajar dari pengalaman ) karena hidup di dunia adalah mampu melepaskan, belajar dari orang lain itu tidak apa -- apa tetapi tidak otentik, yang otentik adalah kita murid sekaligus guru dan guru sekaligus murid.
Identitas atau pengenalan diri dari Raden Mas Panji Sosrokartono kala itu memiliki kasaen jawa yang sangat kental antara lain :
- Tansah anglampahi muriding agesang ( senantiasa menjadi hhidup sebagai murid kehidupan )
- Sinau ngarosake lan nyumerapi tunggalipun manungsa, tinggalipun rasa, tunggalipun asal lan maksud agesang ( belajar merasa mengetahui dimana manusia itu satu, asal sama, belajar memahami tujuan hidup )
- Murid, gurune pribadi, munde pribadi, pamulangane sengsama ( Murid, guru maupun muridnya adalah diri sendiri, pelajaran dan penderitaannya sama, pahala kebaikan, dan keharuman sesama ).
Tujuan hidup dari seorang ahli bahasa ini ada 2 yaitu :
- " Ngawula dhateng kawulaning Gusti lan memayu hayuning urip, tanpo pamrih, tanpo ajrih, jejeg mantep, mawi pasrah. Sebab payung kula Gusti kula, tameng kula inggih Gusti kula " yang memiliki arti " Hamba yang mengabdi kepada Tuhan danmenambah keindahan hidup, tanpa pamrih, tanpa takut, tegak mantap, disertai pasrah. Sebab pelindungku adalah Tuhanku, perisaiku juga Tuhanku "
- " Wasipun inggih punika ngupadosi padhang ing peteng, seneng ing sengsara, tunggaling sewu yuta " yang memiliki arti " Mencari terang dalam gelap, senang dalam sengsara " contohnya beribu juta.
Care leadership seorang Sosrokartono adalah " Rasa Peduli Sesama " contohnya yaitu  " Ageng alit sami sambat lan tangisi pun dateng ulun, ame melas, angrentahaken luh lan manah. Awrat sange tawratipun dipun sambati tiyang katah, langkung awrat malih yen sambati pun dipun labetaken rasa lan batas. " yang artinya adalah " Tua muda pada mengadu dan menangis kepadaku, memelas, membuat aiar mataku menetes pilu, berat sangat beratnya dijadikan tempat mengadu orang banyak, lebih berat lagi kalau keluhan mereka saya masukan rasa dan batin. "
PENGERTIAN CATUR MURTI