Mohon tunggu...
M Rhofikha Nur R
M Rhofikha Nur R Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Ilmu Komunilasi UIN Sunan Kalijaga/23107030108

Pemakan nasi

Selanjutnya

Tutup

Ramadan Pilihan

Keramaian di Yogya Setelah Hari Raya Idul Fitri

17 April 2024   04:20 Diperbarui: 17 April 2024   04:46 916
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Setiap tahun, ribuan kendaraan melintasi jalan tol yang menghubungkan Jogja dan Solo untuk kembali ke rumah masing-masing setelah menjalani momen Lebaran di kampung halaman. Namun, pada tahun ini, situasi menjadi lebih menantang dengan adanya peningkatan volume kendaraan yang melintasi jalur tersebut.

Kemacetan yang terjadi selama arus balik Lebaran merupakan akumulasi dari berbagai faktor. Salah satunya adalah peningkatan jumlah kendaraan pribadi maupun transportasi umum yang melintasi jalur tol tersebut. Para pemudik berbondong-bondong pulang ke kota asal mereka, sehingga menyebabkan penumpukan kendaraan di beberapa titik tertentu.

Selain itu, faktor cuaca juga turut berperan dalam meningkatkan kemacetan di jalan tol. Hujan deras dan kondisi jalan yang licin dapat memperlambat laju kendaraan, sehingga memperpanjang waktu tempuh perjalanan dan menyebabkan penumpukan kendaraan yang lebih parah.

Tidak hanya itu, adanya kegiatan mudik masif yang dilakukan oleh masyarakat setelah sebelumnya dibatasi oleh pandemi juga turut memengaruhi tingkat kemacetan di jalan tol. Meskipun pemerintah telah melakukan berbagai upaya untuk mengatur arus lalu lintas dan memastikan kelancaran perjalanan, namun tetap saja terdapat tantangan yang harus dihadapi.

Dampak dari kemacetan di jalan tol tidak hanya dirasakan oleh para pemudik, tetapi juga oleh masyarakat sekitar dan pengguna jalan lainnya. Terjadinya penumpukan kendaraan dapat menyebabkan gangguan dalam mobilitas dan menghambat aktivitas sehari-hari. "Lebaran tahun ini cukup ramai dikarenakan setelah masa pandemi Covid-19 semua orang sekarang bisa mudik." kata Adeftra Annas Rinaldi (24 tahun).

"Perjalanan Jogja-Solo biasanya menempuh kurang lebih satu jam, pada saat mudik bisa lebih dari 3 jam," ungkap adeftra. Untuk mengatasi masalah ini, diperlukan sinergi antara pemerintah, operator jalan tol, dan masyarakat. Perlu dilakukan upaya peningkatan kapasitas jalan tol, pengaturan arus lalu lintas yang lebih efektif, serta sosialisasi kepada masyarakat tentang pentingnya keselamatan dan kedisiplinan berlalu lintas.


Selain itu, penggunaan teknologi juga dapat menjadi solusi dalam mengurangi kemacetan di jalan tol. Pemanfaatan sistem informasi lalu lintas dan aplikasi navigasi dapat membantu para pemudik untuk memilih rute alternatif yang lebih lancar dan menghindari titik-titik kemacetan.

Dengan kerjasama yang baik antara semua pihak terkait, diharapkan kemacetan di jalan tol menuju Jogja-Solo selama arus balik Lebaran dapat diminimalisir, sehingga para pemudik dapat pulang ke rumah dengan aman dan nyaman. Semoga di masa mendatang, tantangan ini dapat diatasi dengan lebih baik untuk menjaga kelancaran mobilitas dan keamanan para pengguna jalan.

Foto pribadi
Foto pribadi

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ramadan Selengkapnya
Lihat Ramadan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun