Mohon tunggu...
Rana Kadarisman
Rana Kadarisman Mohon Tunggu... -

Jati Diriku, Jati Diri Bangsaku!!

Selanjutnya

Tutup

Olahraga

Naturalisasi? Kenapa Tidak?!

26 Desember 2013   02:58 Diperbarui: 24 Juni 2015   03:29 510
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
13880010221706284397

Di tengah curat-marutnya kepengurusan PSSI dan prestasi timnas (senior dan U-23) tidak memenuhi ekspektasi, bangsa Indonesia bisa tersenyum kembali setelah melihat prestasi Timnas U-19. Tim Garuda Muda mampu meraih Juara Piala AFF U-19 2013 dan Juara Grup C Pra-Piala Asia U-19 2014. Garuda Muda ikut ambil bagian di Piala Asia U-19 tahun depan di Myanmar. Ada secerca harapan sepakbola nasional bisa lebih baik, walaupun hanya berprestasi di tingkat junior. Kualitas permainan mereka yang atraktif dan rapi membuat masyarakat optimis dengan masa depan sepakbola nasional.

Harapan masyarakat begitu besar terhadap Garuda Muda. Berharap Indonesia bisa berbicara banyak di sepakbola Asia bahkan Dunia. Berharap para punggawa Garuda Muda bisa mengembangkan kualitas. 3-4 tahun ke depan bisa menjadi punggawa senior, dewasa, dan berprestasi. Mari kita berdoa semoga sepakbola nasional lebih baik. Dan kita tunggu perkembangan yang lebih baik dari Garuda Muda!!!!

Pemaparan di atas merupakan rangkuman dari artikel pertama saya. Mungkin ada hubungannya dengan isi artikel yang saya buat sekarang ini.

http://olahraga.kompasiana.com/bola/2013/12/25/ambisi-suporter-indonesia-ada-di-garuda-muda-619607.html

Isu naturalisasi sangat  menarik untuk diperbincangkan. Isu ini menjadi pro dan kontra dari masyarakat, pengamat , dan petinggi-petinggi sepakbola nasional. Sejak tahun 2010 isu ini mencuat ke permukaan publik karena Indonesia tidak bisa meraih prestasi. Sampai akhirnya isu itu menjadi langkah nyata menjelang perhelatan Piala AFF 2011. Muncul nama pemain asing –Chritian Gonzalez- dan pemain keturunan –Irfan Bachdim- mengisi daftar skuad Piala AFF 2011 di bawah asuhan coach Afred Riedl. Dan sampai sekarang sudah tercatat ada 14 pemain yang sudah di naturalilasi. Ini dia daftarnya.

No

Nama

Posisi

Tanggal Lahir

Klub

Kompetisi

1

Christian Gonzales

Penyerang

30 Agustus 1976

Arema ISL

Indonesian Super League

2

Irfan Bachdim

Penyerang/Gelandang

11 Agustus 1988

Chonbury FC

Liga Utama Thailand

3

Kim Jeffrey Kurniawan

Bek Sayap

24 Maret 1990

Pelita Bandung Raya

Indonesian Super League

4

Alessandro Trobuco

Belakang

25 Juli 1994

AC Cessena Junior

Liga Italia Junior

5

Ruben Wuarbanaran

Belakang/Gelandang

15 Agustus 1990

PS Barito Putera

Indonesian Super League

6

Diego Michels

Bek Sayap

8 Agustus 1990

Sriwijaya FC*

Indonesian Super League

7

Greg Junior Nwakolo

Penyerang/Gelandang

3 Januari 1986

Arema ISL

Indonesian Super League

8

Victor Igbonefo

Belakang

10 Oktober 1985

Persipura Jayapura

Indonesian Super League

9

Sergio Van Dijk

Penyerang

6 Agustus 1982

Sepahan Isfahan

Iran Pro League

10

John Van Beukering

Penyerang/Gelandang

29 September 1983

FC Presikhaaf

Liga Amatir Belanda

11

Tony Cussel

Gelandang

4 Februari 1983

PS Barito Putera

Indonesian Super League

12

Stefano Lillipaly

Gelandang

10 Januari 1990

Almere City

Liga Belanda 2

13

Raphael Maitimo

Belakang/Gelandang

17 Maret 1984

Mitra Kukar

Indonesian Super League

Banyak kalangan yang menganggap naturalisasi itu gak perlu dilakukan Indonesia. Banyak bakat muda Indonesia yang bersinar. Apalagi dengan munculnya bakat-bakat muda Timnas U-19 yang berpotensi berbuat banyak di kancah sepakbola Asia dan Dunia. Seperti yang diutarahkan coach Indra Sjafrie, kalau di Timnas U-19 haram naturalisasi. Saya sangat setuju dengan pernyataan Indra Sjafrie. Dengan kata lain, memaksimalkan potensi Garuda Muda lebih penting daripada naturalisasi,

Di sisi lain, jika ada pemain naturilasasi yang lebih berkualitas, kenapa tidak untuk dimaksimalkan juga? Sangat disayangkan juga pemain yang kualitasnya baik dan sudah dinaturalisasi malah disia-siakan. Kita juga harus apresiasi pemain asing yang ingin membela Negara tanah leluhurnya (pemain keturunan) atau tanah dimana ia selama ini hidup (seperti: Greg, Igbonefo, dan El Locho). Ini menjadi seleksi yang lebih kompetitif menuju timnas yang lebih berkualitas. Bisa jadi motivasi pemain asli Indonesia agar lebih baik dari pemain naturalisasi.

Negara-negara yang lebih maju sepakbola pun masih banyak yang masih mengandalkan naturalisasi. Sebut saja Spanyol Juara Piala Eropa 2008. Di sana terdapat Marcos Senna yang menjadi jangkar utama Tim Matador saat itu. Di Negara lain pun masih banyak yang melakukan naturalisasi. Sebut saja Jerman ada Ozil dan Boateng, Perancis ada Ribery dan Zidane, Italia ada Ballotelli dan Thiago Motta, Portugal dengan Pepe dan Deco, dan Jepang pernah naturalisasi Alex di Piala Dunia 2002. Banyak Negara lain menggunakan naturalisasi untuk mengisi kekosongan yang dianggap bisa dimaksimalkan. Jika kualitasnya lebih baik dan bisa membuat prestasi lebih baik, kenapa tidak? Semua diserahkan lagi kepada kualitas dan kepercayaan pelatih dan pengurus sepakbola nasional.

Pro dan kontra isu naturalisasi bisa disebabkan kepuasan dan ketidak puasan masyarakat terhadap performa pemain naturalisasinya. Kekecewaan muncul ketika ekpektasi kita yang sangat tinggi masyarakat tidak tercapai. Harapan publik dengan adanya pemain asing bisa meningkatkan prestasi, malah ternyata tidak ada dampak positif yang sangat signifikan. Kalau dari saya sendiri bukan naturalisasi yang jadi permasalahan sepakbola nasional tak berkembang dan berprestasi. Saya lebih setuju menyalahkan oknum yang berkepentingan lain (bukan kepentingan sepakbola) mengakibatkan kisruh berkepanjangan. Perkembangan kompetisi dan pembinaan menjadi terbengkalai.

Sampai saat ini saya cukup puas dengan pemain naturalisasi. Kualitas lini yang diisi pemain naturalisasi bisa dikatakan lebih baik. Kita tidak bisa menyangkal kualitas Christian Gonzales di Piala AFF 2011. Dia aktor penting yang meloloskan Indonesia sampai ke final. Irfan Bachdim pun tidak bermain bermain buruk, walaupun setelah kisruh performa Bachdim agak menurun. Greg Nwokolo dan Sergio Van Dijk bisa diandalkan untuk menjaga kualitas serangan. Mereka hanya belum maksimal karena banyak faktor, teknis (seperti: kekompakan dan supply bola) maupun non-teknis (seperti: kisruh PSSI dan dukungan supporter). Stefano Lilipaly yang bermain untuk Almere City bisa diandalkan untuk memimpin lini tengah Indonesia. Masih muda, pengalaman Internasional, dan masih berpotensi lebih baik lagi. Di Lini belakang, sekarang cukup tangguh dengan adanya Maitimo dan Igbonefo. Mereka bisa dijadikan pilihan utama maupun pilihan rotasi jika ada pemain asli yang lebih baik. Diego pun tak bermain buruk. Dia cukup diandalkan menjadi bek kiri tim nasional. Mereka hanya cukup diberi lebih kepercayaan. Pengalaman bermain di luar negeri sedikit menjadi keuntungan tersendiri dalam hal mental.

Ada pemain keturunan yang hampir dinaturalisasi. Dia sangat antusias untuk membela tanah air. Dia adalah Joey Suk yang membela klub Eredivisi, NEC Breda. Proses itu tertunda lantaran PSSI mengalami pergantian ketua umum yang diikuti dengan penggantian seluruh fungsionaris dan kebijakan.

Talenta-talenta Belanda keturunan Indonesia ini potensial untuk membela Indonesia. Van der Maarel bermain di FC Utrecht, Xander Houtkoop bermain di Go Ahead Eagles, dan Art van Peppen Roda JC. Semua pemain berkiprah di Eredivisi atau Liga Utama Belanda.

Jika dilihat dari kualitas klub yang dibela, bisa menjadi patokan mereka bisa lebih berkualitas daripada pemain nasional Indonesia. Kita lihat saja apa yang mereka bisa tunjukan  jika benar-benar naturalisasi terealisasikan. Saya sendiri cukup optimimis mereka bisa memberikan kualitas tim nasional lebih baik.

Persaingan menuju timnas lebih ketat. Motivasi pemain lokal untuk meraih jersey lebih ditingkatkan. Kebanggan meraih caps Timnas lebih besar. SEMOGA SEPAKBOLA INDONESIA LEBIH BAIK!! MERDEKA!!

Best Regard,

Rana Kadarisman

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun