Mohon tunggu...
R Gatot Prio
R Gatot Prio Mohon Tunggu... Wiraswasta - Pendiri Center for Digital Blue and Green Economy

Saya adalah R Gatot Prio Utomo, Alumni Universitas Indonesia, Pendiri Center for Digital Blue and Green Economy

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Visi Pertahanan 5.0 Harus Disertai Visi Luar Angkasa

11 Januari 2024   20:16 Diperbarui: 11 Januari 2024   20:18 353
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Photo by SpaceX on Unsplash 

Negara-negara seperti India, Jepang, Rusia dan tentu saja China merespons dengan secara agresif mengembangkan program luar angkasanya. Mereka bahkan telah memiliki sistem pertahanan anti satelit (ASAT - Anti Satellilte Weapons) sebagai kekuatan deteren dalam menjaga ancama satelit asing, maupun mencegah bahaya yang ditimbulkan dengan semakin banyaknya sampah angkasa atau space debris.

Indonesia bukannya tidak memiliki basis untuk menguasai teknologi ruang angkasa ini. LAPAN (BRIN) telah berhasil meluncurkan roket seri RX, serta pengoperasian tiga satelit NonGeostationer (NGSO), yaitu LAPAN Tubsat, A-2 dan A-3 yang dipergunakan untuk keperluan observasi bumi. Indonesia hanya butuh satu-dua lompatan lagi untuk dapat dapat menguasai industri hulu (upstream) digital ini.

Satelit NGSO yang telah dimiliki LAPAN dapat dikembangkan lebih lanjut sehingga dapat berfungsi sebagai "BTS Angkasa" layaknya Starlink. Roket milik LAPAN juga dapat dikembangkan menjadi reusable rocket dengan teknologi yang lebih sederhana dibandingkan roket Space X, guna menyediakan layanan peluncuran satelit berbiaya rendah.

Oleh karena itu, sangat penting jika strategi pertahanan Indonesia segera disertai dengan pengembangan teknologi luar angkasa. Keamanan siber dan Sistem Pertahanan 5.0 yang berbiaya tinggi tidak akan menjadi pincang dan rapuh serta tidak mudah dikendalikan oleh negara lain. 

Disamping itu, Indonesia dapat memperoleh nilai tambah lain dari penguasaan program luar angkasa ini yaitu tumbuhnya industry dan pengembangan potensi ekonomi baru, termasuk ekonomi maritim dan startup digital berteknologi tinggi. Dengan memasuki kancah industri ruang angkasa, Indonesia akan memiliki posisi prestisius yang akan memperkuat pengaruh diplomasi internasional.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun