Mohon tunggu...
Rifatul Maula
Rifatul Maula Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

Manusia biasa yang tak lepas dari sambat

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Dia Memberi Judul: Hakikat Cinta

18 Mei 2021   21:56 Diperbarui: 22 Mei 2021   17:55 142
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Aku lupa, kapan tepatnya dia mengirimkan sebuah puisi melalui pesan whatsapp.

Ktanya, apa judulnya?

Lalu dengan cepat dia membalas, judulnya "Hakikat Cinta"

____________________________________

Kamu tahu hal yang paling menyebalkan dalam hidup ini?


Saat di mana engkau dilema antara dua ikatan; tarik ulur saja akan membuatmu sakit.

Namun berbeda, jika dirimu punya seutas tali tambang yang menjulang tinggi terikat ke atas.

Tidak perlu banyak hati, dua hati saja tak mampu masuk sepenuhnya dalam satu hati.

Namun berbeda, jika dirimu punya satu hati yg besar; lebih luas dari cakrawala dan lebih tinggi dari angkasa. 

Benar, ialah cinta pada Allah SWT, cinta kepada setiap karya-Nya, dan keputusan-Nya.

Dirimu tidak peduli, ciptaanya-Nya kian memporak porandakan hatimu.

Dirimu juga tidak peduli, bahwa dunia menertawaimu.

Bahkan, dirimu tidak peduli, saat menanggung derita hanya karena ingin memberi sesuap hal yg bermanfaat untuk kekasihmu.

Iya, cintamu Allah SWT!

Apakah itu pengorbanan?

Laa (tidak)! Sama sekali itu bukan pengorbanan. 

Karena hakikat cinta tidak mengenal kata berkorban.


Akan tetapi, bukankah dari dulu kita mengenal bahwa cinta itu buta?

Dengan lembut pikiran Fatimah mencerna.

Lalu, sebuah kata terucap lirih  dari bibirnya dan berucap: Apakah itu cinta?

Seketika linangan air mata membendung haru di kelopak matanya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun