Mohon tunggu...
REZZA RIVANA
REZZA RIVANA Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Setiap orang memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing, jangan jadikan kelebihan orang lain sebagai tolak ukurmu, karena kamu dengan value-mu begitupun dengannya, kalian takkan pernah sama.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Kenaikan Gaji Bikin Masyarakat Bahagia, Kenaikan Harga BBM Bikin Masyarakat Sengsara

18 September 2022   14:52 Diperbarui: 18 September 2022   14:53 216
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Selain itu, dia menilai kenaikan harga BBM akan memberikan ruang fiskal bagi pemerintah dalam mengantisipasi penurunan pendapatan dari komoditas.

Bhima juga menyampaikan jika pemerintah mengupayakan menahan harga BBM, inflasi akan tetap terjaga. Alhasil, risiko gejolak politik jelang pemilu dapat lebih minim dan daya beli masyarakat dan produktivitas industri bisa terjaga.

Dari kutipan berita diatas, dapat kita ketahui bahwa pemerintah menaikkan harga BBM dikarenakan dalam situasi yang sulit, yang bertujuan menjaga stabilitas inflasi, dengan harapan dapat meminimalisir risiko gejolak politik jelang pemilu dan daya beli masyarakat, serta produktivitas industri dapat terjaga. Namun, pada kenyataannya terjadi konflik ditengah-tengah masyarakat mengenai kenaikan harga BBM, terutama pada masyarakat kalangan menengah kebawah, pelaku ekonomi, dan mahasiswa. Iya kalau mengalami kenaikan gaji, masyarakat akan merasakan euforia, sedangkan saat ini yang mengalami kenaikan adalah BBM, yang membuat masyarakat merasa sengsara, terkejut-kejut , dan tercekik dengan keputusan pemerintah mengenai kenaikan BBM tersebut, karena mereka sangat membutuhkan BBM untuk kendaraan mereka terutama para pelaku ekonomi yang sering berkendara untuk melakukan bisnisnya dan mahasiswa yang melakukan perkuliahan offline di kampus.

Kenaikan harga BBM ketika pendapatan rumah tangga belum berubah, hal itu akan menurunkan daya beli mahasiswa dalam mengkonsumsi bahan pokok dan para pekerja menghabiskan banyak biaya untuk membeli BBM sebagai bahan bakar kendaraan yang mereka gunakan setiap harinya. Kasihan jika mereka harus irit dalam hal konsumsi makanan sedangkan setiap harinya harus mengeluarkan banyak tenaga untuk beraktivitas, jika asupan makanan kurang dan mereka memaksa diri untuk melakukan aktivitas kemudian badannya oleng hingga jatuh kan bahaya. Bisa juga karena irit makan demi beli BBM badan mereka menjadi kurus kering seperti tulang dibungkus kulit. Iya kalo kerupuk kulit gurih, lezat dan bergizi, kalo manusia seperti itu namanya kurang gizi.

Dalam hal ini mahasiswa dan para pekerja memberikan perlawanan jalanan untuk merespons kebijakan dari pemerintah yang telah menaikkan harga BBM.

Di samping itu, akibat kenaikan BBM Dengan peningkatan tersebut, Analis Makroekonomi Bank Danamon Indonesia Irman Faiz memperkiraka ygn, inflasi pada akhir tahun ini akan melejit. Bahkan, peningkatan inflasi tidak akan berhenti sampai setidaknya paruh pertama tahun 2023.

Achmad Nur Hidayat, Pakar Kebijakan Publik Narasi Institute menilai, kebijakan penyesuaian harga BBM bersubsidi tersebut akan sangat memberatkan kehidupan rakyat.

Menurutnya, kenaikan BBM tersebut dilakukan pada waktu yang tidak tepat karena akan berdampak pada kenaikan harga berbagai bahan pangan dan kebutuhan masyarakat lainnya. Kenaikan harga BBM berisiko menyebabkan stagflasi, sebagai rambatan efek dari kenaikan berbagai harga. Bahkan, Achmad mengkhawatirkan terjadinya PHK besar-besaran.

Legislator dapil Nanggroe Aceh Darussalam I itu menilai kenaikan harga BBM ini keliru, lantaran ini terjadi di tengah turunnya minyak mentah dunia yakni senilai sekitar 30 dollar per barel. Harga BBM di negara tetangga seperti Malaysia pun lebih murah dibandingkan dengan harga di Indonesia. Belum lagi, dampak kenaikan BBM ini juga akan membuat harga barang naik terutama bahan pokok.

Sehingga kebijakan ini akan membuat dampak kesengsaraan terhadap rakyat kecil dan menengah sepertu buruh, supir angkutan umum, ojek online, dan lainnya. "Jika Pemerintah belum bisa buat rakyat bahagia, maka tidak usah juga menambah beban yang menyengsarakan rakyat dengan kebijakan menaikan harga BBM seperti ini," tegas Rafli. (gal/sf)

Anggota Komisi VI DPR RI Rafli menanggapi keputusan Pemerintah menaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis subsidi, Pertalite dan Solar. Ia meminta kebijakan kenaikan harga BBM yang diumumkan oleh Presiden RI Joko Widodo pada Sabtu (3/9/2022) dicabut karena tidak pro rakyat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun