Dampak PPN naik
Ada beberapa dampak yang akan ditimbulkan jika tarif PPN yang baru benar-benar diterapkan, terutama bagi masyarakat dan pengusaha menengah ke bawah.
Dampak pertama yang berpotensi terjadi ialah harga barang dan jasa di pasar yang kian naik. Sehingga, harga barang dan jasa yang lebih mahal tentu akan dibebankan kepada masyarakat sebagai pembeli,
Di sisi lain, kenaikan PPN juga berpotensi menyebabkan daya beli masyarakat menurun, terutama kelas menengah ke.bawah, rata-rata penghasilan masyarakat Indonesia terbilang masih rendah untuk menanggung biaya kehidupan yang semakin melonjak karena kenaikan PPN yang merupakan salah satu dampak kenaikan PPN.
solusi
Melihat dari alasan penaikan PPN menjadi 12% ini, masih banyak masyarakat menengah kebawah yang mengeluhkan kenaikan tersebut. walaupun hanya naik 1% dari tahun sebelumnya itu juga sangat berdampak kepada mereka. Salah satu faktornya dinaikkan PPN ini untuk menambah pemasukan Negara, memang Negara memerlukan pemasukan untuk melaksanakan program-program pemerintahan yang baru. Tujuan programnya pun baik, anggap saja makan siang gratis yang membutuhkan dana 71 triliun. Sehingga patut saja PPN di Indonesia dinaikkan.
Selain itu, PPN indonesia ingin mencapai standar internasional. Untuk mencapai standar, seharusnya pemerintah melihat terlebih dahulu kepada masyarakatnya. Kesenjangan masih menjadi masalah utama, kurangnya lapangan pekerjaan yang memadai dan baik untuk masyarakatnya, dan merajalelanya korupsi di ibu pertiwi ini. Namun tidak semena-mena hanya pemerintah. Masyarakat Indonesia juga harus cerdan dan memiliki budi pekerti yang baik, yangmau diatur oleh pemerintah selama pemerintahya itu tidak menyimpang dari kapasitas dan kapbilitasnya. Dan termasuk PR pemerintah juga sesuai dengan UUD 1945 di alinea keempat berbunyi “mencerdaskan kehidupan bangsa dan melaksanakan ketertiban dunia,”
Oleh karena itu semua pihak harus menerima keputusan pemerintah yang baik dengan bijak. Selama tujuannya baik, masyarakat Indonesia supaya patuh mengikuti aturan yang berlaku.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H