menjadi S=45°-0°-55°, F=5°-0°-20° menjadi F=15°-0°-25°, MCP I: S=0°-0°-30° menjadi S=0°-0°-55°, MCP II-V: S=0°-0°-35° menjadi S=20°-0°-70°. (3) Peningkatan kekuatan otot
pada (T1-T6) flexor-extensor elbow: 3 menjadi 4, pronator-supinator elbow: 2 menjadi 3, flexor-extensorwrist: 1 menjadi 3, radial-ulnardeviator wrist: 2 menjadi 4, flexorMCP I: 2 menjadi 4, extensor MCP I: 3 menjadi 4, flexor MCP II-V: 2 menjadi 4, dan extensor MCP II-V: 3 menjadi 4. (4) Tidak ada perubahan atropi pada (T1-T6) didapatkan titik patokan: Proc. styloideus ulna 17cm, 5cm ke distal 19cm, 5cm ke proximal 13,5cm, dan 10cm ke
proximal 17cm. (5) Peningkatan kemampuan funsional pada Durouz Hand Index
dari (T1-T6) Jumlah DHI = 56 menjadi 30.Data –data tersebut menunjukkan adanya perubahan dan perkembangan kondisi pasien kearah perbaikan.
DAFTAR PUSTAKA
Anonim. 2008. Fraktur Colles. Diakses tanggal 29 Desember 2012. dari http://askep-kesehatan.blogspot.com/2008/07/fraktur-coles.html
Anonim. 2007. Faktur. Diakses tanggal 29 Desember 2012 dari http://herdinrusli.wordpress.
com/2007/12/12/fraktur/
Apley dan Solomon. 1995. Buku Ajar Ortopedi dan Fraktur Sistem Apley. Edisi ke-7. Widya medika
Brunner and Suddarth. 2002. Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah. Edisi 8 volume 3,
Jakarta: Buku Kedokteran EGC.