Summary
Masyarakat Sunda memiliki struktur rumah yang bercirikan fungsionalitas, kesederhanaan, kesopanan, detail yang seragam dan selaras dengan lingkungan dan alam. Struktur Rumah Julang Ngapak mempunyai bentuk sesuai dengan namanya yang berarti burung yang mengepakkan sayapnya.
Seperti rumah Sunda pada umumnya, rumah berstruktur Julang Ngapak berbentuk panggung dan berlubang untuk menampung hewan ternak, juga untuk mengantisipasi gempa dan banjir.
Analisis Komunikasi Lintas Budaya Bentuk dan tata ruang rumah adat ini mempunyai fungsi simbolis dibaliknya. Bentuk rumah panggung mempunyai fungsi simbolis yang artinya manusia tidak hidup di bumi dan di langit, melainkan di antara keduanya.
Bahan dan bentuk rumah Sunda pada hakikatnya sederhana dan memperhatikan lingkungan alam. Dari segi identitas budaya dan sosial, orang Sunda tidak hanya mengidentifikasi diri secara etnis dan kedaerahan, tetapi juga agama.
Dalam orientasi manusia terhadap alam dari nilai KLUCKHOHN DAN STRODTBECK, masyarakat Sunda mempunyai nilai manusia yang tunduk pada alam. Karena orientasi ini percaya bahwa kekuatan kehidupan yang paling kuat berada di luar kendali manusia, seperti kuasa Tuhan.
Masyarakat Sunda dalam dimensi nilai Hofstede mempunyai budaya kolektivis yang menekankan pada komunitas, tradisi, kerukunan, kepentingan bersama, dan kebaikan bersama. Ketika orang Sunda mengetahui bahwa tetangganya tidak memasak pada hari ini karena tidak ada asap yang keluar dari dapurnya maka mereka akan saling berbagi makanan.
SumberÂ
Anwar, H., Nugraha, A,H. (2013). Rumah Etnik Sunda. Depok: Griya Kreasi
Kane, S. N., Mishra, A., & Dutta, A. K. (2016). Preface: International Conference on Recent Trends in Physics (ICRTP 2016). Journal of Physics: Conference Series, 755(1). https://doi.org/10.1088/1742-6596/755/1/011001
Miharja, D. (2022). Perilaku Keberagamaan Masyarakat Sunda Jawa Barat. Jurnal Perspektif, 6(1), 74–88.