Mohon tunggu...
Rezky Ferdiansyah
Rezky Ferdiansyah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Hallo guys

Selanjutnya

Tutup

Sosok

Mugi Lukito Nurzaman : Inspirasi para pemuda

14 Januari 2025   23:35 Diperbarui: 14 Januari 2025   23:35 17
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Namun, harga sepatu baru yang relatif mahal membuat Mugi lebih memilih membeli sepatu bekas. Dari pengalaman pribadinya tersebut, Mugi menyadari adanya peluang bisnis di pasar sepatu bekas, khususnya untuk merek seperti Dr. Martens. Awalnya, ia menjual beberapa pasang sepatu bekas miliknya sendiri melalui media sosial seperti Instagram dan grup jual beli di Facebook. Respons positif dari para pembeli semakin memotivasinya untuk memperluas usaha.

Dengan modal kecil dan semangat besar, Mugi mulai mencari sepatu bekas berkualitas di pasar lokal. Ia juga menjalin kerja sama dengan kolektor dan penjual sepatu bekas lainnya untuk mendapatkan stok barang yang lebih bervariasi. Selain media sosial, Mugi memanfaatkan berbagai platform e-commerce populer seperti Tokopedia, Shopee, dan Bukalapak untuk menjangkau lebih banyak pelanggan.

Keberhasilan Mugi tidak hanya berasal dari pemanfaatan teknologi, tetapi juga dari dedikasinya dalam menjaga kualitas barang dagangannya. Ia selalu memastikan setiap sepatu yang dijual dalam kondisi baik, bahkan tidak segan melakukan restorasi untuk memastikan kepuasan pelanggan. Kejujuran dan transparansi juga menjadi prinsip utama dalam usahanya. Setiap detail kecil, seperti goresan atau cacat pada sepatu, selalu diinformasikan kepada calon pembeli. Hal ini membuat banyak pelanggan merasa puas dan kembali membeli darinya.

Selain fokus pada penjualan, Mugi juga aktif berbagi tips merawat sepatu kulit melalui media sosialnya. Dengan membagikan konten edukasi ini, ia tidak hanya menarik perhatian lebih banyak pelanggan, tetapi juga membangun hubungan yang lebih erat dengan komunitas sepatu Dr Martens di Bandung yang di kenal sebagai Docmarters Bandung.

Kesuksesan yang diraih Mugi tidak membuatnya berpuas diri. Ia terus berinovasi dan merencanakan langkah-langkah baru untuk mengembangkan bisnisnya. Salah satu rencana jangka panjangnya adalah membuka toko fisik di Bandung. Dengan toko fisik, pelanggan dapat melihat dan mencoba sepatu secara langsung sebelum memutuskan untuk membeli. "Banyak pelanggan yang sebenarnya ingin lihat dan coba langsung sebelum beli. Jadi, ke depannya, saya ingin buka toko yang bisa memenuhi kebutuhan itu," ungkap Mugi.

Selain itu, Mugi mulai merambah ke merek sepatu kulit premium lainnya seperti Red Wing dan Timberland. Ia percaya bahwa dengan menawarkan lebih banyak pilihan, usahanya dapat menjangkau pasar yang lebih luas dan memenuhi kebutuhan berbagai segmen pelanggan.

Kisah sukses Mugi Lukito Nurzaman adalah bukti nyata bahwa bisnis berbasis hobi bisa berkembang menjadi usaha yang menguntungkan. Bagi Mugi, kunci keberhasilan terletak pada konsistensi, ketekunan, dan keberanian untuk terus belajar. Ia juga percaya bahwa kegagalan adalah bagian dari proses menuju sukses. "Memulai usaha itu pasti banyak tantangan, tapi yang penting kita harus terus belajar dan jangan takut gagal," ujarnya.

Melalui kerja keras dan inovasinya, Mugi tidak hanya berhasil menciptakan bisnis yang sukses, tetapi juga menginspirasi banyak anak muda untuk memanfaatkan potensi hobi mereka. Perjalanannya membuktikan bahwa pasar sepatu bekas, khususnya merek Dr. Martens, memiliki potensi besar untuk terus berkembang di Indonesia.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosok Selengkapnya
Lihat Sosok Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun