Zakat merupakan memberikan sebagian harta kita kepada orang yang tidak mampu secara sosial ataupun ekonomi, slain iu, zakat memang wajib di keluarkan untuk orang muslim, kerena sebagian harta kita ada hak untuk orang lain (membutuhkan) dan sudahÂ
Zakat ialah memberikan sebagian harta kita kepada orang yang tidak mampu secara sosial ataupun ekonomi, slain iu, zakat memang wajib di keluarkan untuk orang muslim, kerena sebagian harta kita ada hak untuk orang lain (membutuhkan) dan sudah ditentukan sesuai kententuan syariat islam. Banyak orang yang beranggapan bahwasanya jika seseorang sering mengeluarkan zakat maka hartanya akan habis, tetapi dia tidak tahu bahwa Allah Swt, akan melipatgandakan harta yang di keluarkan.
Zakat, sebagai salah satu pilar utama dalam Islam, memiliki peran yang sangat penting dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Di Indonesia, negara dengan populasi muslim terbesar di dunia, pemanfaatan zakat produktif telah menjadi fokus utama dalam upaya meningkatkan prekonomian masyarakat. Dengan mengalokasikan zakat secara tepat dan efektif ke dalam program-program produktif, potensi zakat sebagai instrumen untuk mengentaskan kemiskinan dan meningkatkan kesejahteraan ekonomi dapat maksimal.
Pengertian zakat produktifÂ
bahwasanya zakat produktif muncul semenjak kurangnya mengembangkan yang namanya zakat produktif. Sebab itu zakat yang banyak diberikan di kalangan masyarakar ialah zakat konsumtik, yang di mana sifat zakat ini hanya diberikan setahun sekali, seperti zakat fitrah. Zakat jenis ini bukan tak diperlukan presensinya, akan tetapi susah untuk diandalkan untuk menguranngi kemiskinan dipusat masyarakat. Oleh karena itulah zakat dalam jenis produktif yang dapat membantu mensejahterakan perekonomian sosial masyarakat.
Oleh karna itu zakat produktif merupakan  zakat yang diatur sebagai tujuan untuk menumbuhkan atau memajukan ekonomi yang dapat menolong orang untuk mempunyai harta dalam memenuhi kebutuhan modalnya yang tidak mencukupi dengan mementingkan pemberdayaan sumber daya manusia (SDM) melalui pelatihan-pelatihan supaya menuju pada peningkatkan kemampuan.
Dengan hasil uang zakat itu akan menjadi dana untuk mengembangkan usahanya, sehingga mereka dapat  memiliki pendapatan yang dapat membantu kebutuhan pokoknya dan menjadi mandiri dalam mengembangkan ekonomi. Disamping itu, zakat produktif membantu mencegah kemiskinan. Agar orang-orang miskin dapat berkecukupan baik secara ekonomi maupun sosial serta membantu masyarakat dalam membangun ekonomi yang sejahtera.
Cara Pembagian Zakat Produktif
Dalam pembagian zakat ada dua cara, ialah dengan cara sifat konsumtif dan  sifat produktif :
- Zakat konsumtif merupakan pembagiaan harta zakat terhadap mustahik untuk melakukan harapan dasar dalam melakukan kehidupan setiap hari, seperti halnya dengan sandang, papan dan pangan. Inilah yang dapat dikenal dengan nama kebutuhan primer atau sebutan dalam ekonomi islam dapat diketahui dengan sebutan nama dharuriyat. Petunjuk zakat konsumtif  merupakan harta yang yang tidak akan bertahan lama dalam batas waktu yang hanya terlihat sebentar saja dan tidak akan bertahan lama.
- Zakat produktif merupakan pembagian harta zakat kepada orang yang berhak menerima zakat (mustahiq) dengan dikendalikan dan dibesarkan lewat perilaku-perilaku bisnis. Gejalanya  ialah  harta itu dapat digunakan sebagai persediaan untuk mengharapkan peningkatan tingkat ekonomi terhadap orang yang berhak menerima zakat. Hal ini juga diartikan bahwa zakat produktif ialah zakat yang dapat diatur dan dibesarkan oleh badan amil yang kemudian hasilnya akan disalurkan untuk mustahiq secara teratur.
Â
Indikasi Zakat Produktif
Adapun tujuan dilakukan indikasi zakat produktif ialah seorang insan yang mempunyai hak  mendapatkan zakat produktif sudah ditentukan oleh syariat islam dengan meneruskan ajaran dan siapa orang yang mempunyai hak dan wajib ditolong, antara lain
Â
- fakir dan juga miskin
- 'Amil
- Muallaf
- Riqab
- gharimin
- Fi Sabilillah
- Ibnu Sabill
Manfaat  Produktifitas Perekonomian Masyarakat
Pemanfaatan zakat produktif dapat meningkatkan perekonomian masyarakat di Indonesia melalui pendekatan investasi yang berkelanjutan, seperti memberikan modal usaha kecil, pelatihan keterampilan, atau program pengembangan ekonomi lokal. Hal ini dapat menciptakan lapangan kerja dan memperkuat ekonomi mikro di tingkat masyarakat. Dalam konteks ekonomi, zakat produktif dapat menciptakan lapangan kerja baru, mengurangi tingkat pengangguran, dan meningkatkan pendapatan bagi keluarga mustahik. Selain itu, pendekatan ini juga memungkinkan pengembangan potensi ekonomi lokal yang berkelanjutan.
Ekonomi merupakan suatu bidang yang memiliki asas penerapan, pembagian dan penerapan barang serta kekayaan. bahwasanya kemajuan produktifitas perekonomian masyarakat dapat membantu menstabilkan prekonomian yang rapuh menjadi prekonomian mayarakat yang menguntungkan atau mengalami peningkatan dari sebelumnya yang mereka lalui.
Dapat diketahui bahwasanya zakat produktif  akan mempengaruhi ekonomi rakyat dengan melaluai dua pendekatan, ialah dengan cara pertama pendekatan melalui urusan ekonomi dari akhlak ekonomi dengan perbandingan kecil yang disebut perekonomian rakyat. Dalam melakukan pendekatan, untuk melakukan pengelolaan perekonomian rakyat direncanakan untuk menguatkan penyelenggaraan ekonomi kecil. Kedua pendekatan sistem ekonomi, ialah ekonomi kerakyatan dalam membangun keterlibatan untuk turut pendekatan. Jadi dalam pendekatan ekonomi rakyat untuk membangun prinsip demokrasi untuk mensejahterakan perekonomian masyarakat. Hal ini mengandung bahwa ekonomi rakyat ialah sistem ekonomi yang melibatkan semua orang dalam demokrasi. Pendakatan ini biasanya disebut pendekatan ekonomi yang demokratis.
Ekonomi kerakyatan merupakan suatu prekonomian yang dipunyai oleh rakyat jelata dan dikuasai oleh kebanyakan bangsa indonesia. Dengan menumbuhkan ekonomi kerakyatan dapat meningkatkan sistem ekonomi berdasar dari rakyat oleh rakyat dan untuk rakyat. Membentuk ekonomi rakyat dengan menumbuhkan kebiasaan masyarakat dengan cara meningkatkan dan memimpin kemampuan yang dimilikinya
Tantangan dan solusi dalam pemanfaatan zakat produktif
Meskipun potensinya besar, pemanfaatan zakat produktif di Indonesia juga menghadapi beberapa tantangan. Salah satunya adalah kurangnya kesadaran akan pentingnya zakat produktif dan kurangnya pemahaman tentang cara mengola zakat secara efektif, untuk mengatasi hal, edukasi daan sosialisasi mengenai zakat produktif perlu ditingkatkan, baik di tingkat komunitas maupun individu.
Selain itu, transparansi dan akuntabilitas dalam pengelolaan dana zakat produktif juga menjadi kunci. Pengawasan yang ketat serta pelaoran yang jelas akan penggunaan dana zakat dapat meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap lembaga-lembaga yang mengelola zakat produktif
Fitriyani S.E ., M.E
Institut Agama Islam Negeri Bone
Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H